Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
IMUNISASI merupakan cara yang aman dan efektif untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa. Namun di tengah pandemi Covid-19, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mengalami penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan yaitu sebesar 56,9%.
Hal ini sangat disayangkan mengingat imunisasi dasar yang lengkap berperan dalam memberi perlindungan anak dari risiko terpapar Covid-19 maupun penyakit KLB PD3I (Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi).
Menyikapi kondisi imunisasi di masa pandemi Covid-19 yang masih berjalan sampai saat ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah melakukan pemutakhiran Rekomendasi Pelayanan Imunisasi Rutin Anak pada Masa Pandemi Covid-19 tanggal 27 Juli 2021 lalu.
Pemutakhiran ini merupakan hasil pertimbangan dari peninjauan pemberian imunisasi rutin saat awal pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, situasi terkini pandemi Covid-19 serta perpanjangan PPKM oleh pemerintah.
Dalam pemutakhiran Rekomendasi Pelayanan Imunisasi Rutin Anak pada Masa Pandemi Covid-19 IDAI merekomendasikan agar semua anggota IDAI di daerah PPKM kembali melanjutkan layanan imunisasi.
Terutama imunisasi kejar secara simultan dengan mempertimbangkan risiko di masing-masing fasilitas kesehatan serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk tenaga kesehatan maupun pasien.
Lebih lanjut, IDAI merekomendasikan layanan imunisasi di masa pandemi Covid-19 agar mengikuti petunjuk teknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi Covid-19 yang telah disusun sebelumnya oleh Kemenkes bersama IDAI, ITAGI, Komnas KIPI, WHO, Unicef dan CHAI Indonesia pada Mei 20203.
Layanan imunisasi jika perlu dan memungkinkan dapat menerapkan layanan tanpa turun (lantatur), dan selain imunisasi dokter diminta untuk memprioritaskan telekonsultasi untuk pelayanan kesehatan anak bukan gawat darurat dan melakukan pemantauan telekonsultasi untuk anak-anak yang sedang dalam isolasi mandiri.
GlaxoSmithKline (GSK) sebagai perusahaan perawatan kesehatan global dengan teknologi sains terdepan senantiasa berupaya untuk membantu masyarakat berbuat lebih banyak, merasa lebih baik, dan hidup lebih lama.
“Di masa pandemi seperti saat ini, penting untuk terus melakukan edukasi mengenai pentingnya imunisasi serta meyakinkan parents untuk memberikan imunisasi kepada anak-anaknya dengan tetap memperhatikan prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),” ujar dr. Deliana Permatasari, GSK Vaccine Medical Director pada keterangan kepada media, Senin (13/9).
Terkait PPI, Kementerian Kesehatan dan IDAI telah mengeluarkan petunjuk teknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi Covid-19 agar fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tetap melayani imunisasi anak di tengah pandemi.
Empat panduan yang terpenting adalah: pertama prinsip jaga jarak fisik. Kedua, pemberlakuan sistem triase (memisahkan anak yang imunisasi dengan anak yang berobat karena sakit). Ketiga, pengaturan jam kedatangan untuk mencegah kerumunan pasien.
Keem[at, sosialisasi bagi orang tua dan anak untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker di luar rumah.
Dengan adanya empat panduan untuk mendukung imunisasi yang aman,parentsdapat kembali melakukan imunisasi yang mungkin terlewatkan atau dibutuhkan oleh anak-anak.
“Memberikan imunisasi lengkap pada bayi dan anak tidak hanya melindungi si anak dari penyakit tertentu tetapi juga membantu tercapainya kekebalan komunitas (herd immunity)," jelasnya.
"Semakin banyak jumlah anak yang diimunisasi, semakin tinggi pula cakupan imunisasi sehingga anak-anak yang tidak mendapat imunisasi akan tetap terlindungi5,” tutur dr. Deliana. (Nik/OL-09)
Orangtua perlu membangun komunikasi dalam diskusi yang terbuka, tidak menghakimi, dan tidak langsung marah saat mengetahui anak mencoba merokok.
Anak-anak yang mengalami kondisi medis berat ini akan dipindahkan ke luar Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Gejala umum radang usus merupakan diare yang hingga kini masih sulit dibedakan oleh masyarakat dengan diare biasa dengan diare yang mengarah pada radang usus.
PENYAKIT radang usus (IBD) merupakan sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar. Kesadaran masyarakat masih rendah terhadap penyakit radang usus.
Psikosomatis bukan berarti pasien berpura-pura sakit. Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau trauma bisa muncul sebagai keluhan fisik nyata.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved