Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Masih Ada 2,9 Juta Orang Buta Aksara di Indonesia

M. Iqbal Al Machmudi
04/9/2021 16:45
Masih Ada 2,9 Juta Orang Buta Aksara di Indonesia
Bripka M. Rais mengajar anak jalanan dan pemulung di Rumah Cerdas di Kelurahan Masale, Makassar, Sulsel, Selatan, Kamis (25/6/2020).(ANTARA/ARNAS PADDA)

Kondisi keaksaraan di Indonesia terdapat 2,9 juta masyarakat masih belum melek huruf. Ada pun provinsi penyumbang buta aksara terbesar adalah Provinsi Papua lebih dari 500 ribu penduduk.

Beberapa provinsi penyumbang buta aksara di antaranya Papua, NTB, Sulawesi Barat, NTT, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Jawa Tengah.

"Ini yang perlu mendapatkan perhatian kita bahwa presentase penduduk yang buta aksara masih tinggi terutama di Papua sekitar 22% penduduknya masih buta aksara butuh perjuangan kita," kata Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Paud Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), Jumeri saat konferensi pers virtual, Sabtu (4/9).

Baca jugaProvinsi dengan Fasilitas Maju, Warganya Masih Ada Buta Huruf

Adapun kelompok umur yang masih banyak buta aksara antara lain 4,17% dengan umur 44-59 tahun, 1,11% dengan umur 25-44 tahun, dan 0,22% dari umur 15-24 tahun. Kesenjangan masih tinggi terutama perempuan dengan laki-laki.

Dari presentase Kemendikbud-Ristek tersebut menjelaskan bahwa masih ada generasi muda yang buta aksara. Kemendikbud-Ristek masih punya tanggungjawab pada kelompok muda ini.

Kemendikbud-Ristek memiliki strategi dalam menuntaskan buta aksara yakni pemutakhiran data buta aksara, pengembangan program pembelajaran yang inovatif.

"Data yang valid dan meyakinkan maka sasaran akan tepat yang bekerja sam dengan BPS. Kita juga bisa memanfaatkan platform internet untuk memperluas jaringan menuntaskan buta aksara," ujarnya.

Selanjutnya, strategi penuntasan dengan fokus pada wilayah-wilayah yang angka buta aksaranya masih tinggi. Fokus pengembangan akan lebih spesifik dan masif pada daerah-daerah tersebut.

Dan terakhir pengembangan jejaring dan sinergitas dengan banyak pihak dan lembaga dan litersi di Indonesia termasuk pemerintah desa.

Upaya pengentasan buta aksara di Indonesia sebelumnya juga telah mendapatkan penghargaan dari UNESCO sebagai negara yang berhasil melawan buta aksara.

"Indonesia dinilai sebagai negara dengan keberhasilan yang tinggi dalam melawan buta aksara. Penghargaan yang diberikan UNESCO atas prestasi kita mencapai derajat pemberantasan buta aksara secara masif. Kita menjadi negara yang penduduknya sudah 80% melek aksara," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya