Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
TERDAPAT provinsi yang sudah memiliki fasilitas yang maju tapi masih terdapat warganya buta aksara, salah satunya di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Madura.
Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud-Ristek, Samto mengatakan kebanyakan masyarakat Madura yang menekankan pada bahasa Arab sementara buta aksara ini untuk huruf latin. Ini yang menjadi perhatian kita bersama.
"Di Jawa Timur paling banyak di Madura di mana kalau bahasa Arabnya canggih tapi menulis dan membaca bahasa Indonesia masih kurang. Di situlah perlunya edukasi dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia," katanya dalam konferensi pers, Sabtu (4/9).
Sementara banyaknya buta aksara di Jawa Tengah adalah usia tua dengan rentan umur 44-59 tahun. Menurutnya mungkin saja pada zaman dulu tidak semua orang bisa sekolah atau mendapatkan pendidikan formal.
Selain itu, Samto menjelaskan hingga kini belum ada daerah atau provinsi yang 100 persen bebas buta aksara.
Baca juga: Kendala Pemerintah Mengentaskan Buta Aksara
"Di Indonesia itu belum ada yang bebas 100% pasti masih ada walaupun kecil. DKI Jakarta juga pasti masih ada tetapi presentasinya sangat kecil," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD DIKDASMEN), Jumeri mengatakan masih ada warga dengan rentan umur 15-25 masih buta aksara sekitar 0,22 persen.
"Generasi muda yang masih buta aksara terjadi karena dorp out dari sekolah mungkin karena disabilitas yang belum tersentuh keaksaraan," ungkapnya.
"Lalu adanya intervensi dari orang tua tidak terbuka sehingga anak itu masih muda tapi sudah terisolir ini yang terjadi di realitas lapangan," pungkasnya. (OL-4)
PADA tahun ini, tercatat total 34 individu dan lembaga menerima penghargaan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong ketersediaan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
NUO memahami pentingnya inovasi dalam pengelolaan wakaf agar mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, khususnya bagi sektor pendidikan.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Melalui Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, sebanyak 716 judul buku cerita anak telah diproduksi dan dipilih secara ketat.
TOKOH politik sekaligus mantan Ketua DPRD Buleleng, Dewa Nyoman Sukrawan, menyebut Buleleng kebobolan di rumahnya sendiri.
MEMBACA adalah jantungnya literasi. Membaca memberi asupan kepada nalar dan pikiran sehingga semakin terbuka, kritis, dan analitis.
Literasi harus dimulai dari rumah. Anak-anak yang terbiasa membaca akan memiliki wawasan luas yang mempersiapkan mereka untuk meraih cita-cita.
Pernahkah kamu merasa canggung atau tidak ingin orang tahu bahwa kamu sudah membaca pesan WhatsApp mereka?
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved