Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Berbuat untuk Sesama

Fathurozak
02/9/2021 06:10
Berbuat untuk Sesama
Relawan gerakan Roa Jaga Roa(MI/Taufan SP Bustan)

'SOS!' 'SOS!' 'SOS!'

Kata itu kerap mampir di grup perpesanan singkat Roa Jaga Roa pada Juli hingga pertengahan Agustus lalu. Kasus covid-19 yang melonjak tinggi di Kota Palu dan banyaknya sejawat yang terpapar karena masih harus turun ke lapangan, memantik para jurnalis di daerah tersebut bergerak bersama warga.

Para jurnalis yang tergabung di Komunitas 28 itu lalu menginisiasi gerakan Roa Jaga Roa, yang diambil dari bahasa Kaili, berarti teman jaga teman. Gerakan itu dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung sesama warga yang tengah terpapar covid.

Roa Jaga Roa pun akhirnya tidak hanya diisi para jurnalis, tapi juga lapisan masyarakat sipil lain termasuk tenaga kesehatan hingga direktur rumah sakit dan pejabat pemerintahan.

Salah satu yang menjadi fokus mereka ketika itu ialah sulitnya warga dalam menjangkau akses layanan kesehatan, di samping memang akibat membeludaknya keterisian ruang di rumah sakit. Sebab itu, Roa Jaga Roa bertugas menjembatani hal tersebut. Jurnalis yang punya kedekatan ke berbagai pihak dan mengandalkan jaringan setidaknya bisa turut membantu warga yang kritis mendapat layanan perawatan.

“Dari minggu akhir Juli itu, kami begadang sampai pagi berjaga di Whatsapp. Kata yang paling banyak saya catat itu ialah 'SOS'. Ada yang butuh bantuan untuk evakuasi ke RS, butuh oksigen, pasien yang harus segera ditangani, dan ambulans. Semua diawali dengan SOS,” terang salah satu inisiator, Ruslan Sangaji, kepada Media Indonesia melalui konferensi video, Jumat (27/8).

“Masing-masing punya peran. Ada yang khusus mengantar ke RS, menghubungi dokter, dan juga yang fokus pada dampak ke nakes dan keluarga mereka,” tambah Nudin Lasahido, yang juga turut menginisiasi gerakan itu.

 

Tolak dana pemerintah

Meski ada beberapa pejabat pemerintahan Kota Palu yang turut dalam grup perpesanan Roa Jaga Roa, Ruslan menegaskan mereka pantang menerima dana pemerintah, baik dari APBD maupun dana covid. Kalaupun pejabat ingin bantu, dipastikan harus dari kantong pribadi.

Tugas Roa Jaga Roa bukan saja memastikan warga dan pasien covid yang tengah kritis mendapat penanganan, tetapi juga berupaya memberikan masukan terkait kebijakan pemerintah dalam pengendalian kasus covid di Kota Palu. Salah satu yang terus didengungkan ke telinga pemerintah ialah tes dan telusur, yang kemudian diikuti dengan kebijakan seperti pembatasan skala mikro yang efektif di beberapa tempat.

“Pemerintah memang banyak tangannya, tetapi itu juga tidak bisa menjangkau semua. Jadi untuk menjangkaunya butuh orang lain. Masukan dari teman-teman syukurnya mau didengar,” ungkap Ruslan, yang menuturkan bahwa situasi pada akhir Agustus lalu sudah tidak semengerikan pada pekan-pekan sebelumnya.

Meski ada bantuan sembako dari pemerintah, mereka yang tengah isoman tidak mendapat makanan jadi. Oleh sebab itu, Roa Jaga Roa berinisiatif menyediakan makan untuk pasien isoman. Mereka menyediakan dua kali makan (siang dan malam), dengan maksimal hingga delapan hari.

“Kami ajak semua elemen masyarakat terlibat sehingga untuk makan, kami tidak buka dapur umum, tapi ajak warung-warung makan. Awalnya dari tiga warung, sekarang jadi lebih banyak dan bisa bergantian untuk memenuhi kebutuhan makanan itu. Mereka juga memberikan harga khusus untuk kami,” terang salah satu relawan Roa Jaga Roa, Nurmarjani Loulembah.

Nurmajani atau yang akrab disapa Nani menuturkan, di saat awal para pekerja warung makan yang mengantarkan sendiri ke pasien isoman. Namun, ketika sudah bergabung para mahasiswa dan ojek daring, merekalah yang bertugas mengantarkan. Hingga sebulan berlangsung, setidaknya sudah ada 870-an pasien yang dibantu untuk asupan makan selama isoman.

“Harapannya tentu ini akan dilanjutkan dengan program-program lainnya. Artinya tidak sebatas saat pandemi. Saya melihat gerakan ini juga penting untuk terus digalakkan. Kita tahu sekarang ini, apalagi setelah pandemi nanti, masih banyak yang ekonominya hancur. Ditambah akibat gempa kemarin juga belum sepenuhnya pulih,” tukas Nani. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
  • Berinvestasi pada Talenta

    13/1/2022 06:20

    SAAT gelombang covid-19 varian delta menghantam Indonesia dan turut berimbas pada banyaknya angka kasus dan kematian

  • Pendidikan untuk Yatim Piatu

    13/1/2022 06:10

    SETIAP pagi, Adinda Purnamaputri bersekolah seperti kebanyakan temannya

  • Layanan Kesehatan Kelompok Lansia Transpuan

    06/1/2022 06:10

    SEBELUM mengupayakan akses vaksin bagi kelompok marginal di Yogyakarta

  • Vaksin untuk Kaum Pinggiran

    06/1/2022 06:00

    PUKUL 08.00 WIB, dr Jacoba Nugrahaningtyas Wahjuning Utami bersama sekitar 19 tenaga kesehatan klinik

  • Dari Truk hingga Door to Door

    30/12/2021 06:15

    DAPUR Umum Surabaya menjadi wadah gerakan solidaritas bagi warga di Surabaya saat gelombang kedua pandemi covid-19 menghantam Indonesia.

  • Janji Ghina

    30/12/2021 06:00

    SEJAK kepindahannya dari Sulawesi ke Surabaya pertengahan 2018, Ghina Debora bersama sang suami yang merupakan pendeta