Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Penting, Tetap Mewaspadai Penyakit akibat Nyamuk

Mediaindonesia.com
24/8/2021 12:30
Penting, Tetap Mewaspadai Penyakit akibat Nyamuk
Ilustrasi(Dok.Enesis)

PANDEMI covid-19 yang terjadi di seluruh dunia selama hampir dua tahun terakhir ini memang membuat kita seperti melupakan berbagai penyakit lainnya. Padahal banyak penyakit lain yang juga sangat berbahaya dan kerap terjadi di masyarakat. Beberapa penyakit itu di antaranya disebabkan oleh nyamuk.

Untuk itulah masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai bahaya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah. Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan dan membuang sampah botol plastik yang berpotensi menimbulkan genangan.

Baca juga: Kasus DBD Terus Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, hingga 14 Juni lalu total kasus DBD di dalam negeri mencapai 16.320 kasus, angka tersebut meningkat drastis sejak 30 Mei lalu dengan catatan 9.903 kasus. Begitu juga dengan angka kematiannya, hingga 14 Juni lalu diketahui 147 orang meninggal akibat DBD dibanding Mei dengan 98 kasus.

Itu sebabnya pada 20 Agustus dunia memperingati Hari Nyamuk Sedunia. Peringatan itu dilakukan sejak 1987 lalu yang diprakarsai oleh Dr Ronald Ross dari Liverpool School of Tropical Medicine. Adapun, perayaan ini bermula ketika dokter militer Inggris itu melakukan penelitian tentang penularan malaria yang banyak menimbulkan kematian pada manusia.

Dalam penelitiannya, tepatnya pada 20 Agustus, Ross pun menemukan ookista plasmodium falciparum yang menjadi inti dari penyakit malaria pada bagian dinding nyamuk berjenis Anopheles yang sering ditemukan di wilayah beriklim tropis, seperti Indonesia. Sejak itu pun dideklarasikan bahwa 20 Agustus sebagai Hari Nyamuk Sedunia.

Sejak itu, Hari Nyamuk Sedunia terus diperingati untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan malaria. Tak hanya itu, kini Hari Nyamuk Sedunia juga terus diperingati sebagai bagian dari upaya kesadaran pencegahan penyakit yang ditularkan nyamuk lainnya seperti zika dan demam berdarah dengue (DBD).

Rumah atau tempat tinggal yang banyak nyamuk bisa mengganggu kenyamanan para penghuninya, terlebih pada keluarga yang memiliki anak-anak. Gigitan nyamuk bisa membuat keluarga tak nyaman berada di rumah bahkan bisa menimbulkan berbagai risiko penyakit.

Ada beragam cara untuk dapat mengusir dan menolak nyamuk di rumah. Mulai dari cara sederhana seperti memasang kelambu atau menjaga kebersihan lingkungan rumah, cara-cara alami seperti penggunaan herbal dan tanaman pengusir nyamuk, atau menggunakan produk anti nyamuk.

Losion yang paling ampuh untuk digunakan dalam mencegah gigitan nyamuk adalah Soffell, salah satu produk dari Enesis Group dengan keunggulan 100% menolak nyamuk dan sejuk karena memiliki kandungan moisturizer yang melembabkan kulit. Soffell pun sudah terbukti ampuh dan digunakan masyarakat Indonesia, jadi hanya dengan sekali pemakaian atau oles di bagian tubuh yang tidak tertutupi ketika beraktivitas atau tidur, badan bebas gigitan nyamuk semalaman.

Menurut Brand Manager Soffelldan Force Magic, Louis Sumantadiredja, pihaknya juga menyediakan beragam varian aroma untuk masyarakat Indonesia, mulai dari kulit jeruk, bunga geranium, bengkoang dan apel. Kini hadir juga Soffell Alamia yang cocok untuk kulit lembut dan anak-anak dengan menggunakan bahan ekstrak daun serai (cymbopogon) yang lembut, tidak panas, tidak lengket serta tidak menyebabkan iritasi di kulit dengan kemasan yang lebih menarik.

"Selain Soffell, kita juga bisa menggunakan Force Magic, obat aerosol nyamuk dari Enesis Group dengan konsep Formula Synergist yang berfungsi untuk menolak dan 100% mematikan nyamuk dengan bahan ekstrak bunga krisantenum yang tentunya aman bagi keluarga dan anak-anak di rumah. Kemasan berbentuk kaleng juga mudah didaur ulang dengan empat varian aroma, yakni pink, green apple, lemon fresh dan orange peel," ujarnya. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya