Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sekolah Vokasi UGM dan SUN Energy Sinergi Kembangkan Teknologi Panel Surya

Mediaindonesia.com
18/8/2021 22:45
Sekolah Vokasi UGM dan SUN Energy Sinergi Kembangkan Teknologi Panel Surya
Pertemuan virtual kerja sama antara Sekolah Vokasi UGM dan SUN Energy untuk mengembangkan teknologi panel surya.(Ist)

PERUBAHAN iklim menjadi ancaman yang kian nyata bagi bumi. Berbagai negara gencar melakukan gerakan bersama mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) dalam beberapa inisiatif, di antaranya melalui pengurangan emisi karbon dengan penggunaan energi baru terbarukan.

Pemerintah Indonesia dalam komitmennya sesuai Paris Agreement, sebuah kesepakatan global untuk menghadapi perubahan iklim, berupaya memenuhi target 23% bauran energi pada 2025. Komitmen untuk mewujudkan hal itu membutuhkan sinergi multi-pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, BUMN, institusi pendidikan, serta perusahaan swasta.

Perguruan tinggi sebagai stakeholder yang memiliki peranan penting dalam edukasi, penelitian, dan pengembangan teknologi energi surya, diharapkan dapat mencetak generasi muda yang dapat mengembangkan energi hijau, khususnya tenaga surya sebagai alternatif sumber energi listrik.

Agus Maryono, Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), mengharapkan kerja sama antara SV UGM dan SUN Energy sesuai Tridharma Perguruan Tinggi dapat dilaksanakan secepatnya di tahun ini.

Kegiatan belajar-mengajar yang menghadirkan dosen praktisi dari SUN Energy untuk mendukung pengembangan kurikulum baru mengenai energi baru dan terbarukan, pelaksanaan program pengabdian masyarakat di beberapa desa, hingga penelitian teknologi tenaga surya diharapkan bisa mencetak lulusan yang berkualitas dan siap kerja di industri masa depan, dan mendorong sumber daya manusia untuk terus meningkatkan pendidikan di bidang ini hingga jenjang yang tinggi.

"SUN Energy senang dan bangga, penandatanganan nota kesepahaman dengan SV UGM ini mengawali serangkaian kegiatan perayaan HUT ke-5 SUN Energy selama satu bulan ke depan. Untuk itu, sesegera mungkin komitmen SUN Energy kepada SV UGM dapat dilaksanakan pada bulan ini. Perwujudan kerja sama ini terdiri atas empat poin, yaitu implementasi pembangunan PLTS sebagai energi alternatif di bangunan kampus, pengembangan tempat Uji Kompetensi dan Lembaga Sertifikasi Profesi di sektor energi tenaga surya, peningkatan pengetahuan melalui kuliah umum dengan dosen tamu dari SUN Energy satu bulan sekali, penyerapan tenaga sumber daya manusia menjadi karyawan magang, hingga pengabdian masyarakat di daerah KKN," tutup Garry Perdana, Direktur SUN Energy, dalam keterangannya, Rabu (18/8).


Baca juga: Dosen dan Mahasiswa Sudah Divaksin, Aptisi Minta Kampus Segera PTM


Menurut Fabby Tumiwa, Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), setiap 1 GW akan membuka lapangan kerja hingga 20.000–30.000  orang dan transisi energi hijau ini diproyeksikan akan menciptakan 3,6 juta lapangan kerja hingga 2050.

"Demi menurunkan dampak emisi gas rumah kaca, penyediaan energi bersih melalui energi surya menjadi salah satu strategi yang paling mudah dan tepat saat ini. Berdasarkan grand strategy energi nasional 2020-2035, pemerintah mengharapkan tambahan pembangkit listrik energi baru terbarukan sebesar 38 GW dengan prioritas pada pembangkit listrik tenaga surya mengingat potensi tenaga surya yang berlimpah, kecepatan konstruksi dan harga yang semakin kompetitif," ujar Chrisnawan Anditya, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM.

Ia menambahkan, pemerintah membutuhkan dukungan bersama, baik pelaku usaha, asosiasi, akademisi dan generasi muda. Keterlibatan akademisi maupun generasi muda melahirkan inovasi baik dalam pengembangan EBT, pemanfaatan energi surya dan sosialisasi kepada masyarakat. "Kementerian ESDM menyambut baik kerja sama ini, serta berharap kegiatan ini dapat berkontribusi maksimal terhadap pengembangan EBT khsusunya tenaga surya dan juga menjadi insiatif bagi pendidikan tinggi lainnya," katanya.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi, Wikan Sakarinto, mengatakan urgensi penggunaan energi baru terbarukan sudah sangat terasa di Indonesia.

"Melalui kerja sama yang diinisiasi oleh SUN Energy dan SV UGM, kami berharap bisa dilakukan dengan 2.200 institusi lainnya, mulai dari universitas, institut, dan politeknik. Kerja sama ini wujud nyata link and match antara industri dan institusi pendidikan serta sebagai center of excellence dan project based learning bagi dosen dan mahasiswa untuk belajar langsung dari kasus nyata di industri," tegasnya.

SUN Energy berkomitmen untuk terus mendorong penggunaan energi surya, serta mengembangkan kolaborasi dengan pihak-pihak kompeten untuk mempercepat visi Indonesia dalam menciptakan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dengan pemanfaatan tenaga surya. (RO/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya