Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
INDONESIA akan memasuki era baru pascapandemi covid-19 yang diikuti era disruptif di semua lini. Dunia dengan tatanan baru perlu dijawab dengan kesiapan seluruh pihak secara fundamental.
"Dengan menentukan arah kemandirian dan kedaulatan bangsa, sebagai bagian kesiapan menyongsong perubahan global dan tata dunia baru. Apalagi ada ancaman bencana di depan mata, yaitu perubahan iklim global," kata Ketua DPD RI AA Lanyalla Mahmud Mattalitti dalam pidato Sidang Tahunan MPR-RI di DPR, Senin (16/8).
Maka sangat penting Indonesia memiliki arah kebijakan yang disepakati bersama antara Eksekutif dan Legislatif. Oleh karena itu, DPD RI mendukung adanya Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) dalam konstitusi.
"Melalui PPHN, kita harus mampu merumuskan kedaulatan energi, kemandirian pangan, ketahanan sektor kesehatan, sosial, ekonomi, dan pertahanan keamanan bangsa yang besar ini. Termasuk kesejahteraan dan kemakmuran daerah di seluruh Indonesia," ujar Lanyalla.
Perubahan iklim membuat Indonesia harus memastikan energi baru terbarukan (EBT) menjadi prioritas. Indonesia sebagai bangsa besar harus berani untuk memanfaatkan nuklir sebagai pembangkit energi yang relatif lebih murah.
Kemandirian pangan juga mutlak harus menjadi solusi diwujudkan dengan bonus iklim negara tropis, berada di lintasan khatulistiwa, dengan sumber daya hutan, daratan dan laut yang melimpah.
"Karena ancaman perang masa depan, adalah perebutan sumber daya pangan dan air bersih. Oleh karena itu, negara harus memastikan, industri-industri hulu, yang dibangun di era Orde Lama dan Orde Baru tidak boleh dibiarkan mati hanya karena sudah tidak efisien lagi dibanding impor. Justru sebaliknya, harus kita restorasi," tuturnya.
Baca juga: BBM Ramah Lingkungan Bisa Minimalisir Perubahan Iklim
Indonesia mutlak memiliki heavy industries di sektor-sektor strategis, terutama untuk mewujudkan kemandirian pangan. Sehingga Indonesia juga harus melakukan koreksi atas kebijakan perekonomian nasional, yang tertuang di dalam Pasal 33 UUD 1945.
"Dimana kita sadar atau tidak, sejak Amandemen Konstitusi yang lalu, dengan dalih efisiensi, maka cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, telah kita serahkan kepada pasar," tukasnya.
Padahal, Bapak Koperasi Muhammad Hatta telah meletakkan kerangka besar perekonomian nasional dengan pendekatan koperasi, yang harus dimaknai sebagai cara atau sarana untuk berhimpun, dengan tujuan memiliki secara bersama-sama alat industri atau sarana produksi.
Sehingga para anggota koperasi, sama persis dengan para pemegang saham di lantai bursa. Bedanya, jika pemegang saham di lantai bursa bisa siapapun, termasuk orang asing. Maka koperasi hanya dimiliki oleh warga negara Indonesia.
"Oleh karena itu, Pemerintah harus kita dukung untuk bersama-sama menemukan peta jalan menuju kesiapan kita sebagai bangsa yang tangguh dalam menyongsong era perubahan global, atau tata dunia baru, yang tidak lama lagi akan terjadi," pungkasnya.(OL-5)
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Fenomena salju langka menyelimuti Gurun Atacama, wilayah terkering di dunia, menghentikan sementara aktivitas observatorium ALMA.
Dalam serangkaian lokakarya yang digelar selama lima hari tersebut, para musisi membahas akar penyebab krisis iklim, peran seni dan budaya dalam mendorong perubahan nyata.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Masuknya genangan rob tak hanya ke permukiman warga di pesisir pantai, tapi sudah meluap sampai ke jalan raya
Menko AHY paparkan tiga langkah konkret atasi urbanisasi dan krisis iklim global di Forum BRICS, fokus pada keadilan sosial, lingkungan, dan infrastruktur berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved