Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pakar ITB: 14% Pesisir Jakarta Sudah di Bawah Laut, Ada Potensi Tenggelam

Ferdian Ananda Majni
07/8/2021 15:17
Pakar ITB: 14% Pesisir Jakarta Sudah di Bawah Laut, Ada Potensi Tenggelam
Banjir rob akibat penurunan muka air tanah(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

ISU soal Jakarta tenggelam sudah lama mengemuka. Terakhir, Presiden AS Joe Biden mengungkap hal tersebut dengan prediksi 10 tahun ke depan Jakarta berpotensi tenggelam lantaran perubahan iklim yang memicu naiknya permukaan air laut.

Menanggapi hal itu, Pakar Geodesi Institut Teknologi Bandung Heri Andreas menyebut model prediksi itu sebenarnya telah disampaikan pihaknya sejak 2010. Apalagi dari data-data ukuran hingga potensinya memang ada, terlebih selama ini penurunan permukaan tanah di Jakarta mencapai 10-15cm.

Sementara itu, di pesisir Jakarta sudah berada di dataran rendah yang relatif tidak terlalu tinggi sama laut. Karena tanahnya terus turun, otomatis suatu saat lautnya akan lebih tinggi dari daratan.

"Saat ini dari data ukuran sudah confirm, 14% wilayah Jakarta terutama pesisirnya sudah di bawah laut. Berarti kan ada potensinya untuk tenggelam. Sekarang ada muka air laut meskipun tidak terlalu tinggi ya, hanya 6 mm per tahun sehingga itu menambah risiko," kata Heri kepada Media Indonesia, Sabtu (7/8).

Dia menambahkan meskipun potensi Jakarta tenggelam ada tetapi tidak sebesar yang disampaikan Presiden Joe Biden hingga tenggelam pada 10 tahun mendatang.

"Ketika kita berprediksi itu hal yang belum tentu terjadi, jadi potensi itu ada. Kita bicara 10 tahun lagi nanti berapa persen yang tenggelam, bicara di 2040 berapa persen, 2050 berapa persen, itu ada hitungan. Sebenarnya 10 tahun ke depan, itu potensi ada tetapi tidak mengkhawatirkan dibandingkan 2050," sebutnya.

Baca juga: Tepis Pernyataan Biden, Pakar ITB Sebut Jakarta tidak Mungkin Tenggelam

Berdasarkan kajian ada tiga faktor yang mempengaruhi penurunan permukaan tanah di Jakarta, yakni eksploitasi air tanah, Jakarta dan pesisir Pantura secara umum memiliki tipe tanah lunak sehingga kemungkinan mengalami penurunan atau kompaksi alamiah.

Selanjutnya, ketika tanah lunak mendapatkan beban dari infrastruktur dan urugan tentunya akan mengalami penurunan.

"Ketiga faktor itu yang menyebabkan tanah di Jakarta turun, dengan porsi dan persentase masing-masing," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya