Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KETUA Lembaga Riset Kebencanaan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Heri Andreas yakin wilayah DKI Jakarta tidak akan tenggelam. Meski potensi itu nyata, peristiwa itu sejatinya bisa dihindari.
"Apakah nanti akan terjadi? Belum tentu. Kalau saya punya keyakinan sebenarnya tidak akan terjadi," kata Heri, Kamis (5/8).
Menurut Heri, pembenahan infrastruktur untuk mencegah Jakarta tenggelam mulai terlihat sejak banjir rob pada 2007. Peristiwa itu membuat sebagian wilayah di utara Jakarta terendam.
Baca juga: Pemiliknya Sudah Divaksin, Rumah Makan di Jakut Ditempel Stiker Khusus
"Setelah 2007 itu, akhirnya, infrastruktur pesisir Jakarta ditinggikan, dibuat tanggul pantai, dan dibuat tanggul sungai, akhirnya sekarang kering," ujar Heri.
Ketua Lab Geodesi ITB itu juga tidak setuju jika cuma tanggul yang terus-menerus dibuat menjulang tinggi. Langkah lainnya juga digodok matang.
Misalnya, mencari sumber air bersih supaya masyarakat tidak lagi mengekploitasi air tanah. Permukaan tanah bisa menurun karena pengambilan air tanah yang tidak ada habisnya.
"Tanggul juga sebenarnya ikut mengalami penurunan. Sehingga, harus setelah bikin tanggul langsung next step itu mencari air untuk bisa mensubtitusi air tanah yang dieksploitasi," ucap Heri.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga diminta segera mencari solusi memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Khususnya di wilayah pesisir Jakarta.
"Kita harus mencari sumber air yang mensubtitusi, setelah sumber airnya ada, lalu kita proses subtitusi air tanah misalnya dengan pipanisasi permukaan," kata Heri.
Dia bilang Pemprov DKI Jakarta masih mencari sumber air untuk disubstitusi menjadi air bersih.
Heri tidak menampik proses itu masih cukup lama dan kejar-kejaran dengan semakin menurunnya permukaan tanah.
"Tinggal secepat apa mencari, menemukan, dan membangun infrastrukturnya. Dengan berat hati harus bilang agak lambat, tapi usaha itu ada, ya dari pada tidak," tukas Heri.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyinggung prediksi kemungkinan Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Ia menyinggung kondisi Jakarta dalam pidato mengenai perubahan iklim di kantor Direktorat Intelijen Nasional AS, 27 Juli lalu.
Biden mengatakan jika permukaan laut naik dua setengah kaki, jutaan orang diyakini akan bermigrasi memperebutkan tanah subur.
"Tapi apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar, bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan Ibu Kota-nya karena akan berada di bawah air" tutur Biden seperti dikutip dari Whitehouse.gov, 30 Juli 2021 lalu. (OL-1)
Fast Boat Dolpin II yang berlayar dari Pelabuhan Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur tenggelam dan kandas di alur masuk Pelabuhan, Selasa (5/8). Dua orang meninggal dalam insiden tersebut.
Korban perempuan atas nama Bebby Febiola, 11, warga Kampung Cicokok, Desa Citatah, meninggal dunia saat bermain di tepian danau, pada Minggu (3/8) siang.
SETELAH dua hari pencarian intensif, jasad bocah yang dilaporkan hanyut di sungai Deli Medan akhirnya ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tim SAR gabungan langsung turun ke lokasi dan melakukan penyisiran permukaan sungai. Metode observasi visual juga dilakukan dari darat menggunakan perahu LCR.
SEORANG mahasiswa asal Medan, Muhammad Iqbal, 19, ditemukan meninggal dunia setelah hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
KECELAKAAN kapal wisata kembali terjadi di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini, kapal wisata Angin Mamiri dihantam gelombang tinggi.
PADA tahun akademik (TA) (2025/2026), Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima sebanyak 7.671 mahasiswa baru.
Bidang AI, inoavi Rissa, sebuah sistem berbasis digital yang dirancang untuk menjalankan layanan masyarakat secara lebih efisien.
IGC 2025 menjadi side event dari kegiatan KonvensiĀ Sains dan Teknologi Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KSTI).
Para peneliti dan akademisi memiliki tugas mulia dalam memajukan industri dan menghasilkan SDM unggul.
Agenda ini menjadi wadah diskusi ilmiah dan kolaborasi lintas sektor, dengan melibatkan ilmuwan, akademisi, pembuat kebijakan, pelaku industri, serta mahasiswa dari berbagai negara.
KETERTARIKAN Wahyu Bagus Yuliantok, atau lebih dikenal Bagus, dalam berorganisasi tumbuh sejak ia menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2004-2009.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved