Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Akademisi Kedokteran Nilai Perpanjangan PPKM Kebijakan Tepat

M. Iqbal Al Machmudi
03/8/2021 20:09
Akademisi Kedokteran Nilai Perpanjangan PPKM Kebijakan Tepat
Penutupan ruang publik di masa PPKM(Antara/Aditya Pradana Putra)

GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Tjandra Yoga Aditama mengatakan langkah pemerintah melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 dari 2-9 Agustus 2021 sudah tepat. Menurutnya PPKM akan dilonggarkan jika dilihat dari data analisis risiko. 

"Tingginya penularan di masyarakat dengan kemampuan respon pelayanan kesehatan yang kemudian dikenal sebagai level 4, 3, 2, dan lainnya," kata Tjandra dalam keterangannya, Selasa (3/8).

Di sisi lain ada juga pihak yang menghubungkan dengan satu aspek saja, yaitu data epidemiologis jumlah kasus baru yang dilaporkan.

Sebagai ilustrasi di India pada jumlah kasus harian positif mencapai 9 ribu orang. Mengalami peningkatan pada 17 April dengan kasus per hari 261.394 kasus di seluruh negara atau naik 25 kali lipat. Pada 17 April itu Ibu Kota India New Delhi memberlakukan lockdown namun kasus masih meningkat hingga 414.188 kasus sehari pada 6 Mei 2021 dan kemudian berangsur turun.

New Delhi baru mulai melonggarkan lockdown secara bertahap pada 31 Mei 2021, di saat kasus harian di India sudah 127.510 kasus.

Baca juga : Anies: PPKM Diperpanjang, Jakarta masih Belum Aman

"Artinya sekitar separuh dari kasus harian di awal mereka memulai lockdown. Memang mungkin tidak terlalu tepat membandingkan kebijakan lockdown di New Delhi dengan angka harian di seluruh negara, tetapi setidaknya ini dapat memberi gambaran kecenderungannya," jelasnya.

Dibandingkan dengan data Indonesia Pada 15 Mei 2021 kasus baru harian di Indonesia adalah 2.385 orang. Angkanya terus meningkat dan pada 3 Juli 2021 dimulailah PPKM Darurat, yang pada tanggal itu angka kasus barunya adalah 27.913 orang atau naik 10 kali lipat dengan angka rata-rata 7 harinya sebesar 23.270 orang.

Sejauh ini kasus tertinggi terjadi pada sekitar 15 Juli dengan kasus 56.757 orang dengan angka rata-rata 7 harinya 44.145 orang, lalu ada kecenderungan menurun. Pada 2 Agustus ketika harus diputuskan kelanjutan PPKM level, penambahan kasus baru adalah 22.404 orang, seakan-akan lebih rendah dari awal PPKM darurat 3 Juli 2021, tetapi ternyata angka rata-rata 7 harinya masih jauh lebih tinggi, yaitu 38.295 orang.

"Artinya, keadaan 2 Agustus tidaklah lebih baik dari keadaan 3 Juli ketika awal PPKM darurat, karena itu amat tepat kalau PPKM level 4 tetap diteruskan dulu," jelasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya