Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SETELAH 10 bulan menggalang dukungan lewat petisi daring untuk mengawal penggunaan dana bantuan operasional selama pandemi, Save The Children Indonesia akhirnya menyerahkan petisi kepada Kemendikbud-Ristek.
Penyerahan petisi dilakukan bertepatan pada pekan berpihak pada anak sebagai bagian dari perayaan Hari Anak Nasional 2021 yang disiarkan secara daring melalui media Zoom, Selasa (27/7) lalu.
Petisi yang telah mendapatkan dukungan dari 75 ribu orang tersebut diserahkan Chief of Fundraising & Marketing SC Indonesia Maitra Widianti kepada Direktur Sekolah Dasar, Ditjen PAUD DIKDASMEN Kemendikbud Sri Wahyuningsih.
Baca juga: Mahfud MD : Peran Tokoh Agama Penting dalam Percepatan Vaksinasi
Sri Wahyuningsih menyambut baik penyerahan petisi yang bisa diakses di change.org/kawalanabos tersebut.
Sri Wahyuningsih melihat dukungan terhadap petisi merupakan bentuk kepedulian masyarakat untuk mendukung hak anak membangun kepedulian terhadap pendidikan.
"Atas nama Kemendikbud-Ristek, kami mengucapkan terima kasih dan menerima kolaborasi masyarakat yang difasilitasi Save the children dan Change.org. Bagi kami, dukungan ini merupakan terobosan luar biasa untuk menguatkan dan meyakinkan tenaga pendidik untuk tidak enggan menggunakan dana BOS dan mengelolanya sesuai kebijakan dan tepat sasaran", kata Sri Wahyuningsih.
Dalam acara penyerahan petisi, Maitra mengucapkan terima kasih kepada para pendukung yang telah menandatangani petisi dan menyampaikan suara mereka.
"Bagi kami, organisasi yang terus mendukung dan bergerak dalam memperjuangkan hak anak, dukungan dari lewat petisi ini sangat berarti dan menjadi langkah bersama untuk terus bergerak memastikan hak anak mendapat pendidikan terselamatkan selama pandemi ini", kata Maitra.
Sebelumnya, survei global Save the Children pada 2020 di 46 negara, termasuk Indonesia, menunjukan secara nyata dampak pandemi yang tersembunyi dan dirasakan langsung oleh anak.
Pada sektor pendidikan, 91% keluarga dengan status minoritas tidak yakin anaknya dapat kembali bersekolah. Tantangan dalam sektor pendidikan juga sangat besar mulai dari akses, kualitas, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas pada lingkungan yang aman.
Maitra juga mengapresiasi langkah pemerintah mengeluarkan PERMEN No 19/2020 tentang Petunjuk Teknis BOS Reguler untuk pengadaan pulsa dan kuota internet.
Namun, menurutnya, praktik kebijakan masih belum tersosialisasi dan terimplementasikan dengan baik di lapangan. Karenanya, masih banyak anak-anak yang kesulitan mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh dan tidak mampu belajar daring.
Menurutnya, hal itu menimbulkan beberapa implikasi terhadap pendidikan di Indonesia, seperti menurunnya motivasi belajar dan kembali ke sekolah, menurunnya kemampuan literasi dan numerasi, dan ancaman putus sekolah karena anak harus bekerja dan atau menikah dini.
Hasil penelitian Save The Children juga menunjukkan bahwa 8 dari 10 anak mengatakan mereka tidak dapat mengakses bahan belajar yang memadai.
"Hal inilah yang mendorong kami menggalang petisi #kawaldanabos untuk mendorong masyarakat dan pemerintah bekerja sama dalam menyosialisasikan penggunaan dana bos secara maksimal dan tepat sasaran", tegas Maitra.
Maitra menambahkan bahwa petisi ini sangat relevan melihat kondisi pandemi covid-19 belum juga mereda dan dampak sistematis terhadap ekonomi keluarga dan penyelenggaraan pendidikan berimbas langsung kepada kondisi belajar anak.
Di penutup penyerahan petisi, Sri Wahyuningsih, sebagai perwakilan dari Kemendikbud-Ristek, mengajak masyarakat dan tenaga pendidik untuk tidak ragu dan enggan menggunakan dana BOS sesuai kebutuhan anak didik, termasuk pulsa dan kuota internet. (RO/OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Laptop itu diadakan untuk menunjang pembelajaran sekolah jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Proyek ini menggunakan skema pembayaran APBN dan dana operasional khusus (DAK) daerah
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta korupsi pengadaan chromebook di Kemendikbudristek diusut tuntas.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved