Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AKADEMISI dari Universitas Airlangga, Doktor drh Iwan Sahrial Hamid menemukan bukti ilmiah bahwa pegagan (Centella asiatica L Urban) menghambat pertumbuhan tumor melalui jalur antiangiogenesis atau lawan dari angiogenesis.
Temuan itu tertulis dalam jurnal ilmiah berjudul Antiangiogenesis Activity of Centella Asiatica on the Macrophage Number and Matrix Metalloproteinase-9 in Blood Vessels of Chorioallantois Membrane Induced by Basic Fibroblast Growth Factor yang diterbitkan The Indian Veterinary Journal pada 2020 lalu.
Angiogenesis ialah proses terbentuknya pembuluh darah baru yang berasal dari pembuluh darah yang telah ada sebelumnya.
Misalnya, pada saat proses pembentukan plasenta selama kehamilan dan pemulihan luka. Hal ini normal sebetulnya.
Yang berbahaya adalah ketika angiogenesis ini membuka jalan pada sel kanker untuk dapat tumbuh dan berkembang. Ada dua peranan angiogenesis bagi kanker, yaitu membantunya tumbuh dan menyebar.
Dalam penjelasanya, Iwan menuturkan, dari hasil pengamatan makroskopik maupun mikroskopik tampak bahwa terjadi pengurangan respon angiogenesis pada membran korioalantois (CAM) terinduksi basic Fibroblast Growth Factor (bFGF). Penghambatan angiogenesis pada CAM meningkat seiring dengan kenaikan dosis ekstrak etanolik daun pegagan yang dicobakan.
Diketahui, respon angiogenesis terendah dalam penelitian ini adalah pada pemberian dosis ekstrak etanolik daun pegagan paling besar 180µg. “Meskipun belum dapat dipastikan, namun pemberian bFGF sebagai induktor dapat memberikan sedikit gambaran mengenai kemungkinan mekanisme aksi penghambatannya,” ujarnya dilansir dari laman Unair.
Berbagai zat kimia yang mungkin terkandung di dalam ekstrak etanolik daun pegagan diantaranya flavonoid dan polifenol diduga berperan dalam kemampuan menghambat angiogenesis ekstrak tersebut.
Beberapa penelitian mengenai flavonoid, sambungnya, merekomendasikan kemungkinan aksinya sebagai senyawa kimia yang mampu menghambat kanker dan diantaranya melalui penghambatan angiogenesis.
Flavonoid tersebut, diantaranya resveratrol dan quercetin pada kadar 100 µM mampu menghambat aspek-aspek angiogenesis (proliferasi, migrasi sel endotelial dan pembentukan pipa pembuluh darah). Silymarin, suatu flavonoid antioksidan, sedang dikembangkan sebagai agen inhibitor enzim COX-2.
“Senyawa ini menurunkan jumlah sel HUVEC (sel endothelial) pada kadar 50 µg/ml. Angiogenesis diblok oleh inhibitor COX-2 yang diinduksi bFGF. COX-2 berperan pada proses angiogenesis melalui sintesis prostaglandin (PG). PG berperan penting di dalam induksi VEGF. Oleh karena itu penghambatan aktivitas COX-2 akan berakibat pada penghambatan angiogenesis,” urainya.
Dalam analisisnya, kandungan dalam ekstrak etanolik daun pegagan, terangnya, mungkin bertindak sebagai penghambat COX-2, memblok produksi PG, sehingga dapat mencegah pembentukan endotelial kapiler dan proliferasinya.
Terdapat kemungkinan bahwa di dalam ekstrak etanolik daun pegagan terkandung senyawa yang bertindak sebagai inhibitor angiogenesis. Hal ini antara lain dilakukan melalui pengeblokan terhadap reseptor VEGF atau reseptor bFGF sehingga tidak dapat berikatan dengan faktor-faktor pertumbuhan tersebut atau menghambat matrix metalloproteinases (MMPs), enzim proteinase yang mengkatalisis rusaknya matriks ekstraselular, sehingga sel-sel endotelial mampu migrasi ke jaringan sekitarnya, untuk membentuk pembuluh darah baru (angiogenesis).
"Berdasarkan fakta ini maka sangat mungkin flavonoid dalam ekstrak etanolik pegagan juga memiliki mekanisme aksi penghambatan angiogenesis," cetus Iwan.
Herbal unggulan
Pegagan sebenarnya merupakan jenis tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, dan pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Cina, Jepang dan Australia.
Di beberapa wilayah di Indonesia, lanjutnya, pegagan dikenal dengan beberapa nama lokal, diantaranya pegaga (Aceh), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (Batak), antanan (Sunda), sarowati (Maluku), bebele (Nusa Tenggara), dan dougauke (Papua).
Dari sejumlah riset terdahulu, pegagan diketahui merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki beragam manfaat untuk mengobati berbagai masalah kesehatan. Pegagan memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothanksuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium.
"Herbal pegagan mrupakan salah satu tanaman unggulan menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai aktivitas herba pegagan sebagai obat kusta, antiseptik, diuretik, immunidulator, penyembuh luka, antioksidan dan antiangiogenesis," pungkasnya.
Dari fisiknya, pegagan memiliki akar rimpang yang pendek serta mempunyai geragih. Akarnya keluar dari buku berupa akar tunggang berwarna putih. Stolon tumbuh dari sistem perakaran, memiliki ukuran yang panjang dan tumbuh menjalar. Pada setiap buku dari stolon akan tumbuh tunas yang akan menjadi cikal bakal tumbuhan pegagan baru. (H-2)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Menghitung domba untuk tidur adalah praktik yang terkenal, tetapi apakah itu benar-benar membantu Anda tidur?
Dua studi yang dipimpin oleh Leonie Balter dari Universitas Stockholm menyoroti pentingnya tidur dalam memengaruhi seberapa tua atau muda seseorang merasa.
Survei Gallup dan Walton Family Foundation menemukan kebahagiaan generasi Z menurun ketika memasuki usia dewasa.
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Studi menunjukkan suhu yang tinggi dapat mengganggu proses tidur, terutama bagi individu yang rentan terhadap insomnia.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan pembatasan kalori dan puasa intermiten dapat memperpanjang umur hewan, tetapi apakah hal ini berlaku juga untuk manusia?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved