Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

FPKT Sulteng: Tingkatkan Kesadaran Warga Jaga Persatuan Saat Pandemi

Mediaindonesia.com
28/7/2021 21:20
FPKT Sulteng: Tingkatkan Kesadaran Warga Jaga Persatuan Saat Pandemi
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Sulawesi Tengah (FKPT Sulteng) Dr.Muhammad Nur Sangadji, DEA.(Antara/HO-BNPT)

KETUA Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Sulawesi Tengah (FKPT Sulteng) Dr.Muhammad Nur Sangadji,DEA, mengatakan perlu peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di masa pandemi Covid-19 saat ini.

"Di saat-saat kritis pandemi seperti ini, dibutuhkan partisipasi masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan dari upaya-upaya memecah belah bangsa dan negara," kata Sangadji dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (28/7).

”Jangan sampai ketika bangsa ini sedang membutuhkan energi bersama dan partisipasi dari seluruh stakeholder, kita malah terpecah oleh masuknya ajakan-ajakan yang membuat kita menjadi lemah,” katanya.

Ia menekankan bahwa seluruh elemen memegang peranan yang sangat penting untuk memberikan kesadaran masyarakat (community awareness), seperti pendidikan, yang dimulai dari sekolah dasar yaitu SD, sebagai lembaga pendidikan formal.

”Kemudian lembaga pendidikan informal, yaitu di rumah tangga, keluarga, kemudian lembaga pendidikan non formal di masyarakat. Itu harus bersinergi bersama-sama untuk membentuk karakter Indonesia yang kuat,” tuturnya.

Sangadji menyampaikan, saat mendesak seperti saat ini, mau tidak mau pemerintah juga harus turun tangan untuk membangun rasa percaya diri masyarakat, sehingga apa yang diucapkan oleh pemerintah ini bisa diikuti oleh masyarakat.

”Ada satu sisi yang paling ditakuti oleh pemerintah seluruh dunia, yaitu apa yang disebut dengan civil disobediences (pembangkangan sipil). Itu adalah suatu keadaan di mana pun atau apa pun yang dikatakan oleh pemerintah itu tidak didengar oleh masyarakat,” terang Sangadji.

Untuk mencegah itu terjadi, ia menyampaikan bahwa masyarakat harus dibangun kapasitas dan kesadaran tentang kehidupan berbangsa dan bertanah air.

Selain itu, menurut Sangadji, pemerintah juga perlu untuk memberikan bekal anak-anak muda dengan keterampilan untuk berkerja sehingga ajakan-ajakan dan narasi-narasi seperti radikalisme dan anarkisme ataupun upaya-upaya untuk melakukan pembangkangan terhadap kebijakan yang dibuat oleh negara dapat dihindarkan.

”Karena ketika mereka menganggur dan tidak ada kegiatan, mereka sangat rentan terprovokasi. Walaupun mungkin tidak mutlak, tetapi sangat rentan. Oleh karena itu perlua adanya penguatan keterampilan atau skill kepada generasi muda agar tidak mudah terhasut,” ujarnya mengakhiri. (Ant/OL-09)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya