Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani mendukung riset ilmiah yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap kemasan pangan dari plastik yang beredar di pasaran. Hal itu perlu dilakukan dalam rangka pengawasan terhadap produk-produk makanan yang beredar di pasaran agar tetap terjaga keamanan pangannya.
“Saya sangat mendukung BPOM yang telah melakukan pengawasan terhadap kemasan pangan dengan betul-betul berlandaskan pada scientific research dan pandangan ahli terkait hal ini,” katanya.
Kendati demikian, Netty menegaskan BPOM harus lebih memperbesar porsi sosialisasi, penyebaran informasi, dan edukasi kepada masyarakat terkait pengawasan kemasan pangan plastik. BPOM juga berupaya lebih untuk menjamin tersampaikannya pesan secara akurat agar tidak terjadi simpang paham pada masyarakat. Menurut Netty, BPOM bisa melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat dan pemengaruh di media sosial.
“Karena bagaimanapun, ketika kita bicara tentang potret demografi masyarakat Indonesia, kan memang tidak semua bisa mengakses informasi dengan baik. Termasuk kalau kita lihat tingkat pendidikan masyarakat memang kan sangat beragam, di mana sebagiannya berada pada jenjang pendidikan yang kurang memadai untuk bisa memahami segala isu yang berkembang,” lanjutnya.
Netty menyebut salah satu contoh kurangnya sosialisasi BPOM terhadap masyarakat adalah adanya pembelian yang irasional terhadap salah satu jenis produk di masa pandemi.
“Panic buying ini membuktikan bahwa masyarakat kita itu medical illiterate (kurang faham perkara medis). Dalam hal ini, BPOM perlu memperkuat edukasi ke masyarakat mengenai produk-produk pangan yang ada di pasaran termasuk kemasan-kemasan pangan plastiknya. BPOM harus mengedukasi masyarakat mengenai perlunya membaca dengan benar kandungan atau isi dari produk itu, apa manfaatnya, dan lain sebagainya,” tandasnya.
Selain itu, kata Netty, BPOM juga harus betul-betul mendengarkan keluhan yang disampaikan masyarakat terhadap produk pangan. (OL-8)
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Amorepacific berkomitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan.
Semua pihak harus serius menangani sampah khususnya sampah plastik, bisa dimulai dengan wisatawan tidak membawa botol minuman dan tempat makan plastik sekali pakai
Menteri Siti turun langsung memungut sampah dan memasukannya ke dalam karung untuk kemudian dilakukan penimbangan.
KLHK meminta pemerintah daerah melakukana antisipasi dengan menyiapkan tempat-tempat sampah yang memadai di daerah ramai pemudik.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta masyarakat, terutama para pemudik, tidak menggunakan barang-barang sekali pakai seperti plastik atau styrofoam.
Salah satu saran, masyarakat juga perlu mewaspadai jika memperoleh skincare yang bertekstur terlalu kental atau lengket.
Platform aduansalahsusu.id. merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengawal kebijakan pemerintah terkait konsumsi dan promosi kental manis.
Produk yang belum tersertifikasi dapat menimbulkan alergi dan bahkan bisa saja berbahaya.
BPOM mengubah batas cemaran mikroba, cemaran logam berat, dan/atau cemaran kimia dalam kosmetik.
BPOM menetapkan perubahan batasan maksimum/hari suplemen selenium dalam bentuk kombinasi untuk ibu hamil dan ibu menyusui, dari semula maksimum 60 mcg/hari menjadi 65 mcg/hari.
Pumpkin Cream Pack Puffy merupakan produk yang efektif dalam mengatasi pembengkakan, kerutan, dan kusam pada kulit. Produk itu mampu memberi hasil yang tampak nyata sejak pemakaian pertama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved