Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani mendukung riset ilmiah yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap kemasan pangan dari plastik yang beredar di pasaran. Hal itu perlu dilakukan dalam rangka pengawasan terhadap produk-produk makanan yang beredar di pasaran agar tetap terjaga keamanan pangannya.
“Saya sangat mendukung BPOM yang telah melakukan pengawasan terhadap kemasan pangan dengan betul-betul berlandaskan pada scientific research dan pandangan ahli terkait hal ini,” katanya.
Kendati demikian, Netty menegaskan BPOM harus lebih memperbesar porsi sosialisasi, penyebaran informasi, dan edukasi kepada masyarakat terkait pengawasan kemasan pangan plastik. BPOM juga berupaya lebih untuk menjamin tersampaikannya pesan secara akurat agar tidak terjadi simpang paham pada masyarakat. Menurut Netty, BPOM bisa melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat dan pemengaruh di media sosial.
“Karena bagaimanapun, ketika kita bicara tentang potret demografi masyarakat Indonesia, kan memang tidak semua bisa mengakses informasi dengan baik. Termasuk kalau kita lihat tingkat pendidikan masyarakat memang kan sangat beragam, di mana sebagiannya berada pada jenjang pendidikan yang kurang memadai untuk bisa memahami segala isu yang berkembang,” lanjutnya.
Netty menyebut salah satu contoh kurangnya sosialisasi BPOM terhadap masyarakat adalah adanya pembelian yang irasional terhadap salah satu jenis produk di masa pandemi.
“Panic buying ini membuktikan bahwa masyarakat kita itu medical illiterate (kurang faham perkara medis). Dalam hal ini, BPOM perlu memperkuat edukasi ke masyarakat mengenai produk-produk pangan yang ada di pasaran termasuk kemasan-kemasan pangan plastiknya. BPOM harus mengedukasi masyarakat mengenai perlunya membaca dengan benar kandungan atau isi dari produk itu, apa manfaatnya, dan lain sebagainya,” tandasnya.
Selain itu, kata Netty, BPOM juga harus betul-betul mendengarkan keluhan yang disampaikan masyarakat terhadap produk pangan. (OL-8)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
BRIN terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam mendeteksi jenis sampah plastik. Termasuk, melibatkan akademisi dari berbagai multidisiplin ilmu.
Figur yang kerap membongkar kandungan produk skincare, Doktif, kini harus menerima kenyataan, empat produk yang terafiliasi dengannya dicabut izin edarnya oleh BPOM.
Belakangan ini merebak kosmetik beredar dengan komposisi yang tidak sesuai dengan yang tercantum pada kemasan.
Ada pula produk yang dicabut izinnya karena Nomor Izin Edar (NIE) telah dibatalkan dan diproduksi berdasarkan kontrak produksi.
Ada pula produk yang dicabut izinnya karena Nomor Izin Edar (NIE) telah dibatalkan dan diproduksi berdasarkan kontrak produksi.
DARI hasil pengawasan Badan POM ditemukan 21 produk kosmetik yang diproduksi tidak sesuai dengan data yang didaftarkan
NESTLE Indonesia menerima kunjungan dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar beserta jajaran di Pabrik Nestlé Karawang, Jawa Barat. Produk olahan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved