Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk Jika Tembus 100 Ribu Kasus/Hari

Insi Nantika Jelita
15/7/2021 12:16
Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk Jika Tembus 100 Ribu Kasus/Hari
Pasien covid-19 yang baru tiba dari berbagai wilayah di Ibu Kota menunggu di lobi Tower 6 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.(MI/CAKSONO)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sudah menyiapkan skenario terburuk jika kasus covid-19 menembus 100 ribu per hari. Dia sendiri sudah memprediksi kasus covid-19 di Tanah Air akan terus melonjak lebih dari 50 ribu kasus per hari.

"Sudah kami duga (kasus covid-19) kita akan naik di atas (50 ribu). Kami tidak berharap mungkin sampai ke 100 ribu (kasus), tapi kalau itu terjadi, kami sudah rancang (skenario) sampai ke sana. Ini kita jernih melihatnya," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7).

Menurutnya, lonjakan kasus covid-19 di Tanah Air didominasi virus varian Delta yang dikatakan lebih cepat enam kali lipat penularannya dibanding covid-19 varian lain. Hal itu diakui Luhut sehingga cukup sulit mengontrol penanganan kasus tersebut.

Baca juga: Luhut Perintahkan PUPR Bangun RS Lapangan, Ini Lokasinya

"Peningkatan kasus didominasi varian Delta. Varian ini, menurut yang saya baca, 6 kali lebih cepat menular dari varian Alpha. Jadi, kita menghadapi musuh yang beda. Tentu dengan segala resources yang kita hadapi ini tidak mudah," ucapnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien covid-19 di rumah sakit, Luhut menuturkan pemerintah tengah merekrut tenaga medis, yakni perawat dan dokter yang baru menyelesaikan studi untuk membantu penanganan covid-19.

"Jumlah perawat itu ada 20 ribu lebih yang segera ditraining, kemudian diperkerjakan. Semua administrasi, tempat istirahat mereka sudah disiapkan pemerintah. Kami juga sudah rekrut 2.000 dokter baru lulus, kita training dan segera kita mobilisasi," jelas Luhut.

Begitu pun dengan obat-obatan yang akan disuplai gratis oleh pemerintah untuk pasien covid-19 gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).

Hari ini, obat-obatan tersebut dikatakan sudah disalurkan ke masyarakat. Selain itu, untuk mendukung pasokan obat, pemerintah juga mengimpor dari negara lain.

"Ada obat yang kami datangkan dari berbagai negara, kita charter pesawat untuk membawa obat ini seperti interleukin, ini barangnya mahal sekali itu juga impor. Remdesivir, Faviparivir ini juga semua oleh Kementerian Kesehatan suda di impor," tandas Luhut. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya