Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ini Penjelasan Menkes Soal Vaksinasi Berbayar

Ferdian Ananda Majni
12/7/2021 16:18
Ini Penjelasan Menkes Soal Vaksinasi Berbayar
Presiden Jokowi dan Menkes Budi Gunadi saat meninjau vaksinasi covid-19 di Jakarta.(Dok. Biro Pers Setpres)

BELAKANGAN ini, publik mengkritisi program vaksinasi covid-19 gotong royong individu yang berbayar. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa vaksinasi gotong royong merupakan opsi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan akses vaksin melalui perusahaan dan individu.

"Ditegaskan bahwa vaksin gotong royong ini merupakan opsi. Jadi apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak? Prinsipnya pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat, yang ingin mengambil vaksin gotong royong, baik melalui perusahaan maupun individu," ujar Budi dalam keterangan resmi, Senin (12/7).

Terkait vaksinasi gotong royong yang diperluas ke individu, Budi mengatakan hal itu dikarenakan banyak pengusaha yang belum bisa mendapatkan akses vaksin gotong royong oleh Kadin Indonesia. Alhasil, beberapa perusahaan berskala pribadi atau kecil ingin segera mendapatkan akses ke vaksin gotong royong.

Baca juga: Ramai-ramai Tolak Vaksinasi Covid-19 Individu Berbayar

"Mereka ingin dapat akses vaksin, tetapi belum bisa masuk melalui programnya Kadin. Nah itu dibuka," imbuhnya.

Alasannya lain, kata dia, terdapat warga negara asing yang sudah tinggal dan memiliki usaha di Indonesia, namun belum bisa divaksin covid-19. "Mereka juga ingin mendapatkan akses vaksin gotong royong dan berharap bisa mendapatkan vaksin gotong royong yang individu," pungkas Budi.

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk menunda peluncuran layanan vaksinasi gotong royong individu. Awalnya, program vaksinasi berbayar itu bisa diakses masyarakat mulai Senin (12/7) ini. Namun derasnya protes masyarakat membuat program itu ditunda.

Baca juga: 10 Juta Bahan Baku Vaksin Tiba di RI, Menkes: Percepat Herd Immunity

"Kami mohon maaf karena jadwal vaksinasi gotong royong individu yang semula dimulai pada Senin (12/7) ini, kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro saat dikonfirmasi.

Ganti menyebut minimnya sosialisasi menjadi alasan utama penundaan program vaksinasi individu berbayar. Diketahui, masyarakat harus merogoh kocek sebesar Rp879.140 untuk dua kali penyuntikan vaksin covid-19 secara mandiri.

"Besarnya animo dan banyaknya pertanyaan yang masuk, membuat manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi vaksinasi gotong royong Individu. Serta, pengaturan pendaftaran calon peserta," tukas Ganti.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya