Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Banjir di beberapa wilayah Provinsi Aceh telah berangsur surut. Banjir melanda tiga kabupaten, yakni Kabupaten Aceh Jaya sejak Selasa (6/7) dini hari, Kabupaten Aceh Selatan sejak Senin (5/7) dan Kabupaten Aceh Barat yang dikepung banjir sejak Selasa (6/7) pagi.
Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari, menyebut banjir di beberapa kawasan telah dapat diatasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan telah mengonfirmasi kondisi jalan lintas nasional telah dapat di akses oleh kendaraan roda dua dan empat di seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan.
"Sebelumnya, BPBD Kabupaten Aceh Selatan melaporkan sebanyak 16 gampong di 8 Kecamatan terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) sampai dengan 50 sentimeter. Delapan kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Labuhanhaji, Sawang, Meukek, Kota Bahagia, Kluet Tengah, Kluet Utara, Labuhanhaji Barat dan Samadua," kata Abdul dalam keterangannya Kamis (8/7).
Baca juga: 10 Ribu Unit Konsentrator Oksigen Akan Datang Besok Pagi
Banjir yang dipicu hujan deras sejak Senin (5/7) tersebut mengakibatkan sebanyak 751 unit rumah warga terdampak dan dua unit jembatan di Kecamatan Labuhanhaji Barat dan Kecamatan Samadua rusak berat diterjang banjir.
Menurut pantauan tim di lapangan, air telah surut total di seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Warga dibantu TRC BPBD dan Damkar BPBD Aceh Selatan turut membersihkan fasilitas umum yang terkena dampak banjir.
Sementara itu, banjir di Kabupaten Aceh Barat dipicu hujan deras yang mengakibatkan meluapnya sungai Woyla dan Meureubo pada Selasa (6/7), pukul 05.00 WIB. Tercatat sebanyak 18 desa dan gampong di enam kecamatan terdampak dengan TMA 100 hingga 130 sentimeter.
Enam kecamatan terdampak tersebut yaitu Kecamatan Woyla timur, Woyla barat, Mereubo, Johan pahlawan, Kaway XVI dan Arongan Lambalek. Hasil kaji cepat tim di lapangan terdapat 704 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir, namun tidak ada laporan warga yang mengungsi.
"Meski banjir yang menggenang di beberapa titik wilayah Kabupaten Aceh Barat telah berangsur surut, namun jalan menuju Gampong Karang Hampa masih tergenang air setinggi 1 meter, warga diimbau untuk tetap berhati-hati," sebutnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Jaya juga melaporkan banjir disertai tanah longsor terjadi mulai Selasa (6/7) dini hari, tepatnya Pukul 01.30 WIB dengan jumlah korban terdampak sebanyak 6.408 jiwa. Sementara kerugian materil sebanyak 2.034 unit rumah warga terendam dengan TMA bervariasi antara 20 hingga 70 sentimeter.
Pantauan di lokasi kejadian hujan telah berhenti dan banjir berangsur angsur surut namun petugas tetap mengimbau masyarakat yang berkendara melintasi daerah banjir agar mengingkatkan kewaspadaan karena masih banyaknya daerah yang digenangi banjir dan rawan longsor.
Baca juga: Pekan Ini, Kemenkes Bayar Klaim Penanganan Covid-19 Rp2,4 Triliun
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tanggal 8-10 Juli, sebagian wilayah di Provinsi Aceh masih berpotensi hujan lebat di beberapa wilayah. Melalui laman website-nya, BMKG mengeluarkan peringatan dini waspada potensi terjadinya hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Singkil, Bener Meriah, Lhokseumawe, Subulussalam, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Langsa dan Simelue.
Dengan adanya peringatan dini dari BMKG tersebut, BNPB mengimbau agar pemerintah daerah setempat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan edukasi mitigasi bencana kepada warganya. Hal ini penting guna menyiapkan tidak hanya aparat, namun juga warganya dalam upaya mengurangi jumlah kerugian materi maupun korban jiwa akibat bencana yang dapat terjadi kapan saja.
"Sebagai bentuk kesiapsiagaan, masyarakat juga dapat memanfaatkan aplikasi inaRISK Personal untuk melihat potensi tingkat bahaya yang ada di sekitarnya sekaligus rekomendasi langkah-langkah sebelum, saat dan setelah bencana terjadi. InaRISK Personal dapat diunduh melalui Google Playstore dan Appstore," pungkasnya.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun.
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebanyak tujuh unit rumah rusak ringan, satu unit rumah rusak sedang, dan tiga unit rumah rusak berat akibat angin kencang pada Sabtu (10/5).
Sebanyak 248 orang terdampak bencana angin puting beliung yang melanda dua desa di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo. Saat ini, mereka dalam pendampingan petugas BNPB.
Berdasarkan data BNPB, luas karhutla di Riau hingga Mei 2025 mencapai 87,81 hektare.
SEKITAR 70.000 orang telah dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman di tengah banjir dahsyat yang melanda Tiongkok selatan, menurut laporan media lokal, Kamis (19/6).
Sebanyak 110 keluarga merupakan warga Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu diungsikan.
Sebanyak 29 RT di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terendam banjir pada Rabu (18/6) dini hari.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved