Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
SELAMA pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, sebagian perkantoran kembali memberlakukan bekerja dari rumah, work from home (WFH), di saat yang bersamaan anak-anak sekolah juga memasuki musim liburan. Bagaimana cara mengatur waktu agar anak tak merasa diabaikan?
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia mengatakan orangtua perlu menciptakan suasana yang dapat membuat anak senang dan tak merasa diabaikan. "Luangkan waktu. tidak harus setiap waktu. ada waktu-waktu yang sengaja diluangkan untuk beraktivitas bersama anaknya," ujar Anna saat dihubungi pada Jumat, (2/7).
Untuk orangtua yang bekerja dari rumah, Anna menyarankan untuk mengambil waktu cuti satu hari. Waktu ini harus digunakan secara optimal dan tidak terganggu dengan kegiatan lain.
"Setengah hari juga enggak apa-apa kita optimalkan bersama anggota keluarga. Kalau bapak dan ibu bekerja, kita luangkan waktu tertentu misalnya Jumat pagi sampai siang beraktivitas bersama," kata Anna.
"Jadi tetap ada waktu untuk orangtua bersama anak-anak di rumah. Anak-anak juga jadi enggak merasa diabaikan saat di rumah," lanjut Anna.
Anna menyebutkan dalam beberapa kasus, terdapat remaja yang mengalami depresi ringan selama pandemi. Beberapa faktor pun menjadi pemicu, salah satunya lantaran orangtua tidak memiliki waktu bersama anak.
"Karena buat anak-anak dan remaja, ini masa yang sangat membosankan banget. Itu amat sangat bisa dipahami dan beberapa ketika ditelaah lagi, bukan hanya karena mereka enggak bisa keluar rumah tapi juga ada macam-macam perdebatan di keluarga itu yang membuat mereka stres. Orangtua juga enggak punya waktu untuk beraktivitas bersama mereka," kata Anna.
Orangtua bisa membangun aktivitas sederhana bersama anak dan sebisa mungkin hal tersebut belum pernah dilakukan. Misalnya, menata ulang letak perabot rumah atau memasak bersama.
Berbincang hal-hal ringan yang dapat membuat tertawa dan mengetahui yang digemari anak juga bisa menciptakan perasaan nyaman. Yang paling penting, orangtua dapat memahami prioritas.
"Walau harus bekerja enggak apa-apa tapi harus ada waktu-waktu tertentu. Kalau enggak mungkin seharian ya enggak usah dipaksain, bosan juga kali kan mau ngapain," ujar Anna. (Ant/OL-14)
JCI Jakarta berkolaborasi dengan HIPMI BPP Banom Womenpreneur untuk mendukung misi penting Kids Biennale Indonesia: memerangi bullying dan kekerasan seksual terhadap anak-anak.
Gritte Agatha menekankan pentingnya membangun rutinitas yang mendukung tumbuh kembang anak, terutama dari sisi nutrisi, meski dirinya tidak selalu bisa berada di rumah.
Banyak anak-anak dan pemuda di Afrika Sub-Sahara yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 (T1D) mungkin sebenarnya menderita bentuk lain dari penyakit ini.
PMT diperkenalkan sebagai salah satu metode untuk mendidik orangtua, khususnya di Posyandu, tentang cara membuat makanan yang menarik dan unik agar anak mau makan
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Semua upaya menjaga keamanan pangan dimulai dari satu hal sederhana: kebersihan.
KNPK Indonesia menilai pentingnya penguatan peran keluarga dalam membentuk karakter dan moralitas manusia Indonesia yang luhur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved