Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
APLIKASI pendidikan gratis di Indonesia, Aku Pintar, meraih top 5 aplikasi belajar yang paling sering digunakan oleh para siswa. Aku Pintar menjadi referensi utama para siswa sebagai tempat mencari informasi perguruan tinggi serta latihan soal (try out) untuk persiapan memasuki pendidikan tinggi.
Data tersebut berdasarkan Survei Perilaku Siswa dalam Pemilihan Jurusan Pendidikan yang dilakukan oleh Aku Pintar dan Katadata Insight Center pada 20-29 Maret 2021. Survei ini mengambil sampel 1.153 siswa usia 15-18 tahun yang berasal dari 32 provinsi di Indonesia. Siswa yang disurvei berasal dari sekolah negeri (68,4%) dan swasta (31,6%) terdiri dari 49,4% laki-laki dan 50,6% perempuan.
Co Founder dan CEO Aku Pintar, Lutvianto Pebri Handoko, mengungkapkan sejak awal pihaknya berkomitmen menyediakan serangkaian fitur bagi siswa SMP dan SMA/SMK yang dapat membantu mereka untuk lebih mengenal diri serta meningkatkan kemampuan dan pengetahuan sehingga mampu memilih jurusan serta karier yang tepat di masa depan.
"Masa depan anak sangat berharga. Pemilihan sekolah dan jurusan menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan karier dan masa depan. Oleh karena itu, Aku Pintar menyediakan beragam fitur secara gratis mulai dari rangkaian tes minat, bakat, dan penjurusan, materi pembelajaran sampai informasi mengenai SMA dan kampus. Semua ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempermudah mereka dalam menentukan jurusan dan karier yang tepat," ujar Pebri dalam keterangan resmi, Rabu (23/6).
Dari survei tersebut diketahui juga bahwa para siswa menggunakan aplikasi pendidikan digunakan untuk mencari kunci jawaban, mengakses materi pelajaran, dan konsultasi mata pelajaran. Sebelum memilih jurusan di perguruan tinggi, siswa biasanya mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Umumnya, siswa mencari informasi ini di media sosial (73%), website perguruan tinggi (54,6%), alumni (37,3%), dan aplikasi pendidikan (34,7%).
Terkait jurusan, Teknik menjadi pilihan favorit pelajar yang akan menempuh jenjang pendidikan tinggi. Teknik berada di urutan pertama dipilih oleh 16,2% siswa, berikutnya Pendidikan/Keguruan (7,4%), Kedokteran (7,3%), Manajemen (6,3%), dan Akuntansi (5,9%).
Selain menempatkan Teknik sebagai jurusan favorit, hasil survei juga menunjukkan bahwa universitas yang paling diincar umumnya kampus negeri (81,5%). Universitas Gajah Mada menjadi yang paling diburu dan dipilih oleh 13,4% responden. Diikuti Universitas Indonesia (7,8%), Institut Teknologi Bandung (3,9%), Universitas Padjadjaran (3,8%), Universitas Airlangga (2,9%), Universitas Brawijaya (2,7%), dan lainnya.
Menurut Panel ahli Katadata Insight Center, Mulya Amri, ada banyak faktor yang memengaruhi seorang siswa dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Sebanyak 64% siswa mengutamakan mengejar jurusan yang diminati, 42% memilih karena reputasi perguruan tinggi yang baik, 29,7% berdasarkan ketersediaan beasiswa, dan 25,7% karena pilihan orangtua.
"Ketika ditanyakan jika pilihannya berbeda dengan orangtua, siswa pun tak langsung buru-buru mengikuti pilihan orangtuanya. Umumnya mereka mengatakan akan berusaha mencari jalan tengah antara pilihanya dan orangtua. Sebagian lainnya bahkan langsung mengatakan akan memilih sendiri," ujar Mulya.
Survei ini juga menemukan pola perilaku pelajar Gen Z dalam menentukan pilihan studi dan masa depan pendidikannya. Bagi generasi Z, teman lebih berpengaruh dibanding orangtua. Sebanyak 73,4% lebih responden mengatakan sering berkonsultasi dengan sahabat atau temannya mengenai studi. Sisanya, 26,6% memilih berkonsultasi dengan orangtua.
Data tersebut juga selaras dengan survei mengenai pengalaman siswa dalam memilih jurusan di sekolah menengah. Lebih dari 72% pelajar mengatakan jurusan yang mereka pilih saat ini sesuai minat mereka. Hanya 20,6% pelajar yang mengatakan jurusan saat ini pilihan orangtua. Secara umum, siswa merasa jurusan pilihannya di pendidikan menengah sudah sesuai dengan keinginannya. (OL-14)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Pendamping dari perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong peningkatan layanan pendidikan di satuan-satuan PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Konferensi ini beraspirasi untuk memberikan kontribusi berarti terhadap pengembangan kebijakan berbasis bukti dan tindakan transformatif
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
First Mate akan merancang, memproduksi, dan membagikan konten tentang bahasa dan budaya Korea melalui berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
Aplikasi ini menjadi jembatan antara teknologi finansial dan kebutuhan nyata para trader di Indonesia karena mudah diakses, transparan, dan terpercaya.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved