Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

BNPB: 1.445 Bencana Alam Terjadi Hingga 20 Juni

Ferdian Ananda Majni
21/6/2021 17:14
BNPB: 1.445 Bencana Alam Terjadi Hingga 20 Juni
Kondisi warga yang terdampak banjir bandang di Desa Rengasjajar, Kabupaten Bogor.(Antara)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 1.445 kejadian bencana alam di Tanah Air sepanjang 1 Januari-20 Juni 2021. Kejadian bencana alam yang mendominasi adalah banjir, puting beliung, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Pada periode itu, terjadi bencana alam banjir sebanyak 600 kejadian, puting beliung 399 kejadian, tanah longsor 295 kejadian dan karhutla 108l9 kejadian. Kemudian, gelombang pasang dan abrasi sebanyak 20 kejadian, gempa bumi 20 kejadian dan kekeringan 2 kejadian.

Baca juga: BMKG: Anomali Siklon Tropis Kian Mengkhawatirkan

"Berbagai bencana alam menyebabkan 5,32 juta orang terdampak dan mengungsi. Sebanyak 494 jiwa meninggal dunia, 68 orang hilang, serta 12.859 jiwa luka-luka," bunyi laporan sebaran kejadian bencana alam dalam situs BNPB, Senin (21/6).

Sementara itu, bencana alam mengakibatkan 138.686 unit rumah rusak. Rinciannya, 14.824 unit rumah rusak berat, 22.769 unit rumah rusak sedang dan 101.093 rumah rusak ringan. Lalu, 2.924 fasilitas umum rusak yang meliputi 1.367 fasilitas pendidikan, 1.211 fasilitas peribadatan dan 346 fasilitas kesehatan.

Kemudian, sebanyak 492 kantor dan 285 jembatan mengalami kerusakan. Berdasarkan hasil analisis data BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF), serta BNPB dengan inaRisk, perlu diwaspadai potensi banjirdi beberapa wilayah.

Baca juga: Langkah Antisipatif untuk Cegah Korban Bencana Alam di Masa Depan

Beberapa wilayah dengan status "waspada banjir", seperti Aceh Jaya dan Aceh Barat (Aceh), Jakarta Timur dan Jakarta Selatan (DKI Jakarta), Bogor dan Bekasi (Jawa Barat), Brebes (Jawa Tengah), serta Pasuruan, Lumajang dan Jember (Jawa Timur).

Daerah tersebut merupakan kawasan yang memiliki catatan historis banjir tertinggi berdasarkan data dan informasi bencana Indonesia (DIBI). BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan langkah antisipasi, khususnya di tengah pandemi covid-19.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya