Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 1.445 kejadian bencana alam di Tanah Air sepanjang 1 Januari-20 Juni 2021. Kejadian bencana alam yang mendominasi adalah banjir, puting beliung, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pada periode itu, terjadi bencana alam banjir sebanyak 600 kejadian, puting beliung 399 kejadian, tanah longsor 295 kejadian dan karhutla 108l9 kejadian. Kemudian, gelombang pasang dan abrasi sebanyak 20 kejadian, gempa bumi 20 kejadian dan kekeringan 2 kejadian.
Baca juga: BMKG: Anomali Siklon Tropis Kian Mengkhawatirkan
"Berbagai bencana alam menyebabkan 5,32 juta orang terdampak dan mengungsi. Sebanyak 494 jiwa meninggal dunia, 68 orang hilang, serta 12.859 jiwa luka-luka," bunyi laporan sebaran kejadian bencana alam dalam situs BNPB, Senin (21/6).
Sementara itu, bencana alam mengakibatkan 138.686 unit rumah rusak. Rinciannya, 14.824 unit rumah rusak berat, 22.769 unit rumah rusak sedang dan 101.093 rumah rusak ringan. Lalu, 2.924 fasilitas umum rusak yang meliputi 1.367 fasilitas pendidikan, 1.211 fasilitas peribadatan dan 346 fasilitas kesehatan.
Kemudian, sebanyak 492 kantor dan 285 jembatan mengalami kerusakan. Berdasarkan hasil analisis data BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF), serta BNPB dengan inaRisk, perlu diwaspadai potensi banjirdi beberapa wilayah.
Baca juga: Langkah Antisipatif untuk Cegah Korban Bencana Alam di Masa Depan
Beberapa wilayah dengan status "waspada banjir", seperti Aceh Jaya dan Aceh Barat (Aceh), Jakarta Timur dan Jakarta Selatan (DKI Jakarta), Bogor dan Bekasi (Jawa Barat), Brebes (Jawa Tengah), serta Pasuruan, Lumajang dan Jember (Jawa Timur).
Daerah tersebut merupakan kawasan yang memiliki catatan historis banjir tertinggi berdasarkan data dan informasi bencana Indonesia (DIBI). BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan langkah antisipasi, khususnya di tengah pandemi covid-19.(OL-11)
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Sebanyak 19 warga Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Banjir bandang dan tanah longsor melanda 9 kabupaten di Sidoarjo, Jawa Timur
Peristiwa pada Minggu (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB itu mengakibatkan dua orang petani bernama Acu, 60, dan Amin, 50, warga Ciomas, masih tertimbun.
“Tim gabungan sudah menyingkirkan semua material yang menutup jalan di Ampelgading. Kini sudah dibuka kembali,”
Ekskavator juga diturunkan lantaran tanah yang menimbun jalan cukup dalam hingga tiang kabel roboh
Camat Salawu, Nandang Haryana mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak malam hingga pagi menyebabkan tebing setinggi 20 meter longsor menutup jalan alternatif
Akibat longsor itu, akses menuju Dusun Lumban Julu serta akses masyarakat menuju perladangan nyaris putus.
Hujan yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan terjadinya tanah longsor menimpa satu rumah warga di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jabar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved