Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lingkungan Asri Bisnis Berseri

Iam/X-7
05/6/2021 06:30
Lingkungan Asri Bisnis Berseri
Penampilan grup musik Slank dengan bintang tamu Aureli Moeremans (kiri) di program Vaksin untuk Indonesia (VUI) di Grand Studio Metro TV.(MI/PERMANA)

PANDEMI covid-19 masih berlangsung dan membatasi mobilitas masyarakat. Namun, bagi artis Aurelie Moeremans, Sekjen Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Sunu Widyatmoko, dan Co Founder Rebricks.Id, Ovy Sabrina, pandemi tidak membuat kreativitas mereka ikut terbatas. 

Dalam program Vaksin untuk Indonesia bersama Slank kali ini, tema yang diusung ialah Lingkungan asri bisnis berseri. Slank mengundang ketiga narasumber tersebut yang berpegang pada ungkapan, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Masyarakat bisa memulai bisnis dan juga menjaga lingkungan tetap asri.

Menurut Aurelie, untuk berkontribusi menjaga lingkungan ia sudah lama  meminimalisasi pemakaian plastik sekali pakai dan lebih banyak menggunakan totebag. Bahkan dirinya memiliki cara unik untuk mengajak orang-orang terdekatnya meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai.

"Jadi 2019 sering manfaatin totebag yang polos lalu digambar nanti dibagikan ke orang-orang terdekat, teman-teman, fans biar enggak pakai plastik," ujar  Aurelie dalam program Vaksin untuk Indonesia di Metro TV yang tayang semalam.

Sementara itu, Ovy memanfaatkan plastik kemasan untuk didaur ulang menjadi paving block. Ia pun menuturkan keresahan yang muncul dari banyak sampah yang tidak didaur ulang pada 2018. Kemudian melakukan riset dan menemukan komposisi yang tepat dari plastik daur ulang hingga menjadi paving block.

Untuk menghasilkan ukuran 1 meter persegi (m2), lanjutnya, dapat mendaur ulang 880 lembar sampah plastik. Namun, komposisi plastiknya hanya 20% saja sisanya dicampur dengan tanah dan semen. Ukuran 20% karena aspirasi awalnya ialah mendaur ulang sampah plastik sehingga metode 20% dan produknya tetap kuat.

"Kita hanya ingin memasarkan ini lebih banyak dan membangun Indonesia lebih hijau karena ada garis antara jumlah sampah yang terdaur ulang dengan produk yang kita jual. Yuk kita sama-sama membangun produk yang bisa ngebersihin," jelasnya.

Sunu Widyatmoko mengungkapkan bisnis yang paling menguntungkan di masa pandemi ini ialah memanfaatkan teknologi atau usaha daring sehingga setiap usaha yang produknya bisa dijual melalui daring pasti menguntungkan.

"Tetapi, kegiatan di peternakan dan pertanian juga masih tetap berjalan, enggak ada matinya," tambahnya.

Untuk masyarakat yang ingin memulai usaha dan meminjam dana, kata Sunu, bisa melirik fintech lending. Sebabnya, di dalam pemberian pinjaman mengutamakan pendekatan teknologi dari proses hingga pencaian dinilai lebih cepat dibandingkan pinjaman konvensional di bank.

(Iam/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya