Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MUNCULNYA radikalisme, fanatisme, dan ekstrimisme terasa sangat mengganggu kehidupan bersama. Ada banyak solusi untuk mengatasinya. Salah satu yang menjadi pilihan utama adalah solusi ideologis.
Menurut rohaniwan Katolik dan akademisi Unika Santu Paulus Ruteng Inosensius Sutam, solusi ideologis tersebut yaitu dengan menggiatkan sosialisasi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Solusi ideologis di sini, saya boleh mulai dari kata instal," katanya saat menjadi pembicara dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan Partai NasDem di Aula Effata Ruteng, Manggarai, Sabtu (29/5).
Baca juga: Masa Depan Literasi Ada Pada Komunitas Literasi
Mengutip filsuf yang menyebut manusia terlahir sebagai kertas kosong, ia menggunakan analogi laptop yang masih kosong sehingga perlu diinstal.
"Kita sebenarnya lahir seperti lembaran kosong. Macam laptop yang masih kosong. Perlu diinstal dengan hal yang baik," katanya.
Mengingat upaya radikalisasi dilakukan sejak usia dini, maka upaya penangkalan melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan pun mesti dilakukan secara masif dan ditujukan kepada generasi sejak usia dini.
Sosialisasi empat pilar, lanjut dia, mesti dijadikan langkah antisipatif bagi yang belum terpapar sekaligus langkah kuratif bagi orang-orang yang sudah terpapar radikalisme.
Pada bagian lain, ia menyebutkan mensosialisasikan empat pilar kebangsaan berarti sedang membangun karakter bangsa. Membangun karakter bangsa berarti menenun benang-benang kultural, batiniah, dan afektif untuk membentuk cara hidup bersama orang Indonesia yang ber-Bhinekka Tunggal Ika.
Sosialisasi empat pilar tersebut dihadiri sejumlah pelajar di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua DPD Partai NasDem Manggarai Victor Madur mengatakan pelajar merupakan generasi muda yang akan menentukan masa depan daerah dan negeri ini.
Sebagai penentu masa depan daerah dan negara, mereka perlu dipersiapkan dengan penguatan wawasan kebangsaan agar tangguh menghadapi tantangan, termasuk tantangan ideologi radikalisme yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Sosialisasi tersebut mestinya dihadiri anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI Julie Sutrisno. Namun, pada saat bersamaan, ia berhalangan hadir karena sedang bertugas di daratan Timor. Ia hanya menitipkan bingkisan yang dibagikan kepada semua peserta yang hadir. (OL-1)
Presiden Prabowo Subianto bisa fokus pada program strategis nasional yang dihajatkan langsung kepada kebutuhan dasar rakyat.
Partai NasDem mendesak dialog konstitusional untuk menyikapi pemisahan pemilu nasional-lokal. DPR dan Pemerintah didesak untuk tidak lagi membenturkan putusan MK dengan UUD.
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
REVISI Undang-Undang PPMI harus mempertimbangkan perlindungan menyeluruh yang responsif gender dan prinsip-prinsip HAM bagi para pekerja migran Indonesia (PMI).
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Ali Armunanto mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, NasDem telah mempersiapkan para suksesor dari jauh-jauh hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved