Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dampak Polusi Udara, Dokter Spesialis Paru Ingatkan Selalu Waspada

Eni Kartinah
24/5/2021 12:53
Dampak Polusi Udara, Dokter Spesialis Paru Ingatkan Selalu Waspada
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (KPDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR.(Ist)

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (KPDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR, mengingatkan bahwa faktor lingkungan dan pola kerja memiliki porsi yang cukup besar terhadap kesehatan dan fungsi dari paru maupun penyakit lain yang berhubungan dengan saluran pernapasan manusia.

Karena itu, pada keterangan pers yang diterima, Senin (24/5), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, FISR, menegaskn bahwa penting bagi masyarakat untuk selalu mewaspadai dan melindungi diri.

“Kita menghindari daerah-daerah yang berpolusi dalam beraktivitas di luar rumah, selalu memantau kondisi polutan di udara, kemudian kita mengurangi aktivitas di luar ruangan pada saat polutan sedang tinggi, menggunakan alat pelindung diri kalau kita beraktivitas di luar rumah termasuk menggunakan masker,” ujar Dr. Agus kepada Komunitas Bicara Udara melalui video di laman Instagram @bicaraudara, Jakarta.

Ia mengingatkan komponen dari polusi udara baik komponen gas  maupun komponen partikel sebagian besar berdampak pada iritatif karena itu akan timbul keluhan-keluhan dalam jangka pendek.

"Keluhan tersebut berupa iritasi, seperti misalnya kulit muka menjadi merah, hidung sering bersin-bersin, tenggorokan gatal, batuk-batuk karena adanya iritasi dari polusi termasuk saluran bawah akan timbul peradangan akut yang berpotensi menimbulkan keluhan dalam jangka pendek," papar dr.Agus.

Gejala tersebut,  menurut dr.Agus, erupakan dampak jangka pendek yang disebabkan oleh paparan polusi udara terhadap tubuh manusia. Tak hanya itu, terdapat pula dampak jangka panjang dari polusi udara tersebut.

“Bagi orang yang memiliki asma akan membuat penyakitnya menjadi sering kambuh, sedangkan orang yang belum terkena (asma) jika terus menerus terkena polusi udara, dalam beberapa bulan atau tahun terus berada di lingkungan berpolusi akan membuat penurunan fungsi paru lebih cepat dan berimplikasi menyebabkan asma,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr.Agus melihat dampak buruk lainya yang disebabkan oleh paparan polusi udara, di mana jika seseorang terus menerus terpapar udara yang tidak bagus maka dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker paru.

Selain itu, jika melihat dari beberapa riset, udara yang buruk juga dapat berdampak pada gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.

"Gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan ini juga mempengaruhi proses pertumbuhan anak polutan itu beberapa riset menunjukan anak-anak yang terkena ekspos polusi ternyata tinggi badanya sedikit lebih pendek dari anak-anak yang tidak terkena polusi jadi efek stunting," ungkapnya. (NikOL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya