Pemda Gencarkan Vaksinasi Covid-19 Penyandang Disabilitas

TIGA ribu penyandang disabilitas telah disuntik vaksin covid-19. Pemerintah berupaya mempercepat dan memperluas akses vaksin bagi penyandang disabilitas.

"Di sentra vaksinasi sebagai program pertama itu kurang lebih tiga ribu yang menerima vaksin," kata Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Angkie Yudistia di Kompleks Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, hari ini.

Angkie menyebut sentra vaksinasi yang berada di Istora Senayan, Jakarta Pusat itu merupakan program pilot. Dia ingin daerah lain juga menyediakan sentra vaksinasi bagi penyandang disabilitas.

Angkie mengatakan ada sekitar 38 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Sebanyak 30 juta di antaranya merupakan usia produktif.

Baca juga: Jokowi Intruksikan Kerja Sama Daerah untuk Tangani Pandemi

Artinya, kata Angkie, masih banyak penyandang disabilitas yang belum menerima vaksin covid-19. Padahal, pemerintah menargetkan 63,9 juta orang disuntik pada program vaksinasi tahap ketiga. Salah satu kelompok yang masuk tahap tersebut, yakni penyandang disabilitas.

"(Jumlah penyandang disabilitas yang divaksin) ini masih kecil. Kita butuh mempercepat," tegas dia.

Pemberian vaksin kepada penyandang disabilitas sudah dimulai di Jakarta sejak Kamis, 11 Maret 2021 di Istora Senayan, Jakarta. Itu merupakan program vaksinasi tahap tiga yang menyasar sebanyak 63,9 juta orang kelompok rentan.

Angkie mengatakan program vaksin kepada para penyandang disabilitas merupakan salah satu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu disampaikan Kepala Negara saat peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020.

"Saya sangat mengapresiasi kepada Kementerian BUMN, Kemenkes, Pemprov DKI Jakarta, dan IHC yang sudah bersinergi dalam memberikan vaksinasi untuk penyandang disabilitas yang berjalan dengan baik dan lancar hari ini," kata Angkie.

Angkie mengakui bukan hal mudah melakukan vaksinasi pada seluruh penyandang disabilitas. Dia berharap daerah lain bisa meniru sentra vaksinasi di Jakarta guna mencapai target tersebut. "Kita membutuhkan kolaborasi bersama karena jumlah penyandang disabilitas banyak banget," kata dia. (Medcom.id/OL-4)