Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat prevalensi kekerdilan (stunting) atau kondisi kekurangan gizi kronis yang dialami oleh anak di bawah usia lima tahun di daerah itu masih cukup tinggi.
Baca juga : Penanganan Stunting di NTT Diapresiasi
Wakil Bupati Morut H.Djira K menyebut berdasarkan riset dasar tahun 2018, prevalensi stunting di Kabupaten Morut sebesar 28,50 persen, kemudian pada 2019 naik menjadi 35,50 persen lalu pada Agustus 2020 turun menjadi 17,4 persen dan 2021 hingga Februari menjadi 15,6 persen.
"Tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi perlu segera diatasi bersama, baik oleh pemerintah kabupaten maupun pemerintah desa, individu, komunitas maupun pihak swasta. Olehnya kita harus bersatu dan bersinergi mengatasinya," katanya dalam rembug stunting Kabupaten Morut Tahun 2021 di Kolonodale, Selasa (18/5).
Ia menjelaskan bahwa sesuai dengan strategi nasional, telah ditetapkan lima pilar pencegahan stunting. Pertama, komitmen dan visi kepemimpinan. Kedua, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku. Ketiga, konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa. Kempat, ketahanan pangan dan gizi. Kelima, pemantauan dan evaluasi kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting.
“Saya berharap kemitraan ini dapat terus dibangun dan semakin dikuatkan untuk mewujudkan Kabupaten Morut bebas stunting," ujarnya.
Djira mengatakan persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional dan Kabupaten Morut menjadi salah satu kabupaten penetapan perluasan lokasi fokus intervensi penurunan stunting tahun 2022 di Indonesia.
"Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang di bawah rata-rata, dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk," terangnya. (Ant/OL-12)
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Menteri Wihaji menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 15 ribu orangtua asuh yang siap diturunkan untuk mendukung program super prioritas di lapangan.
Turunnya angka stunting tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Turunnya angka stunting mengindikasikan implementasi aksi konvergensi berjalan sesuai rencana.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Setiap 25 Januari, Hari Gizi Nasional diperingati untuk memberikan kesadaran pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi, momen penting di dunia kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Program MBG dinilai bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan mengatasi masalah gizi buruk dan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved