Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sandiaga : Yang Abai Prokes, Kita Potret Lalu Viralkan!

Insi Nantika Jelita
11/5/2021 11:20
Sandiaga : Yang Abai Prokes, Kita Potret Lalu Viralkan!
Menteri Pariwisata dan EKonomi Kreatif Sandiaga Uno(ANTARA/Asep Fathulrahman)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat untuk terus patuh terhadap protokol kesehatan (Prokes) selama beraktivitas di luar rumah.

Dia bahkan mengajak masyarakat untuk memviralkan di media sosial jika ditemukan ada pelanggaran prokes oleh warga lain, baik di tempat wisata, tempat makan, atau tempat lainnya.

"Pokoknya kalau ada yang abai (prokes), kita potret terus upload (di media sosial). Lalu mention ke aparat, viralkan dan viralkan, sehingga kita sama-sama memantau," kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Senin (10/5).

Baca juga: Kemenparekraf Targetkan Cetak 244 Desa Wisata Mandiri hingga 2024

Langkah tersebut, menurutnya, merupakan upaya pengawasan bersama dalam penerapan prokes selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro diberlakukan guna menekan penularan covid-19.

"Apalagi kalau ada yang foto-foto, (minta) lepas masker. Ini saya terus mengingatkan, begitu lepas maskernya proteksi utama mereka hilang. Saya butuh kerja sama semua pihak agar patuh dan ketat dalam protokol kesehatan," jelas Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Sandiaga mengaku Kemenparekraf secara intensif berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait lainnya untuk melakukan pengawasan di tempat wisata atau hiburan.

Pihaknya tidak segan untuk merekomendasikan penutupan terhadap destinasi yang tidak dapat menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

"Tempat wisata yang abai (prokes) itu mungkin belum memahami sepenuhnya pentingnya prokes CHSE (cleanliness, health, safety, environment) di tengah pandemi saat ini. Kepatuhan kita ini menjadi kepastian agar destinasi wisata bukan menjadi pemicu klaster baru," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya