Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MASJID Jogokariyan yang berlokasi di Kampung Jogokariyan, Kelurahan Mantrirejon, Yogyakarta, tidak pernah sepi. Masjid yang berasal dari sebuah langgar kecil di atas tanah wakaf pedagang batik itu terbuka 24 jam bagi siapa pun.
Suatu ketika, seorang pengemudi becak menyerahkan infak senilai Rp300 ribu karena merasa terbantu dengan kehadiran masjid tersebut. Kepada pengurus masjid yang masih keheranan, sang pengemudi becak mengakui uang itu merupakan bantuan langsung tunai yang baru saja didapatnya.
Di masjid ini, ia memang sering singgah untuk istirahat, mandi, dan ganti baju, tanpa harus diomeli atau diusir. Hal itu berbeda dengan kebanyakan masjid yang hanya membuka diri saat jam salat dan melarang untuk orang untuk mandi.
Karena keramahan masjid dan pintunya yang selalu terbuka itulah, sang pengemudi becak telah bertekad untuk menyumbangkan rezekinya untuk masjid itu suatu saat nanti.
Koordinator Imam dan Muadzin serta anggota Tim Manajemen Masjid Jogokariyan, Rizal mengamini kisah pengemudi becak tersebut yang viral di media sosial. Menurutnya, kisah tersebut terjadi sekira tahun 2004.
"Masjid ini memang terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkan, mengambil manfaatnya saja tidak apa-apa," terang Rizal, Kamis (6/5), ketika ditemui Media Indonesia, selepas salat zuhur.
Ia mengatakan, siapa pun orang yang datang ke masjid yang dibangun 1966 itu, tidak akan dipaksa untuk salat dulu untuk bisa memanfaatkan fasilitas yang ada. "Orang datang hanya untuk menggunakan toilet saja dipersilakan dan tidak ada paksaan untuk memberi infak," imbuhnya.
Bukan hanya pintu masjid yang terbuka 24 jam, kamar mandi dan toiletnya juga bisa diakses 24 jam karena tidak pernah dikunci. Letak masjid yang berada di pinggir jalan persis memang membuatnya sering disinggahi orang dari luar Jogokariyan. Apakah itu untuk beristirahat, menggunakan toilet, ataupun beribadah.
"Yang terpenting, masjid ini bisa dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, nonmuslim nggak apa-apa cuma numpang ke toilet," ujar dia.
Keterbukaan Masjid Jogokariyan yang dirasakan si pengemudi becak, dirasakan pula oleh seorang pengemis bernama Wakijan, 62. Ia sengaja singgah di Masjid Jogokariyan sekadar untuk beristirahat. Selain tempatnya bersih, ia tidak ditanya macam-macam oleh pengurus masjid. "Saya dari Pleret (Bantul). Saya saat Ramadan mengemis zakat," aku dia.
Di masa pandemi covid-19, Masjid Jogokariyan Yogyakarta ikut melaksanakan protokol kesehatan ketat. Masjid juga memberikan bantuan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah seperti kebutuhan sehari-hari, obat-obatan, hingga pemantauan kesehatan.
"Bagi warga yang tidak bisa menjalani isolasi mandiri di rumah, kami siapkan fasilitasi isolasi mandiri," kata Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Ustaz Muhammad Jazir dilansir dari Antara.
Masjid juga memberikan bantuan berupa fasilitasi kepada jemaah dan juga warga di kampung tersebut untuk menjalani tes cepat antigen. Dari 100 orang yang menjalani tes cepat, hasilnya sebanyak 35 di antaranya dinyatakan positif covid-19.
Belakangan ini, masjid itu menjadi buah bibir masyarakat se-Indonesia, setelah berhasil menggalang donasi miliaran rupiah untuk membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402. (Ardi Teristi/H-2)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Selama 6 tahun berturut-turut Indonesia juga dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia. Data Baznas menyatakan, 62% masyarakat lebih memilih bersedekah melalui masjid.
Melalui penghargaan ini, Baznas (Bazis) DKI Jakarta ingin mendorong masjid sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat.
Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Romo R Muhammad Shafi’i mengatakan fungsi masjid tidak sebatas tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kehidupan umat.
ADA sejumlah tantangan digitalisasi yang dihadapi oleh dewan kemakmuran masjid (DKM), seperti belum optimalnya pemanfaatan website dan terbatasnya literasi digital pengurus DKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved