Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
SETIAP 2 Mei, segenap bangsa di Republik Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Sejatinya, momentum ini bukan hanya sekadar mengenang jasa pahlawan pendidikan, namun juga menerapkan nilai perjuangan dalam tekad kuat untuk mencabut benih kebodohan.
"Kita semua tentu sependapat bahwa sejarah Ki Hadjar Dewantara telah memberikan banyak teladan akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan dan kemajuan bangsa. Tak ada hukuman yang lebih menyedihkan dari terpenjara kebodohan," ujar Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dalam keterangan resmi, Minggu (2/5).
Baca juga: Hardiknas, Jokowi Harap Semangat Belajar Terus Terjaga
Menurut Firli, kebodohan menjadi akar atau jurang kemiskinan. Hanya dengan pendidikan, bangsa Indonesia dapat terlepas dari beragam belenggu kemaksiatan. Salah satunya, korupsi dan perilaku koruptif yang telah menggurita di negara ini.
KPK sudah tentu menilai pendidikan sangat penting. Sebab, menjadi urat nadi dan elemen vital dalam upaya membangun karakter, serta integritas bangsa. Melalui pendidikan yang berkualitas, dapat menanamkan nilai antikorupsi.
Pendidikan merupakan salah satu upaya mewujudkan tujuan negara, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan bangsa yang cerdas, membawa kesejahteraan umum bagi semua anak bangsa. Bahkan, pendidikan adalah salah satu senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.
Baca juga: Rektor UGM: Lulusan Perguruan Tinggi Butuh Keahlian Khusus
"KPK memasukkan pendidikan sebagai salah satu "national interest" dalam road map 2011-2023. KPK juga menempatkan pendidikan sebagai strategi pertama dari tiga strategi pemberantasan korupsi lainnya, yang menjadi core bussiness KPK," pungkas Firli.
Dengan menggunakan jejaring pendidikan formal maupun non formal, KPK telah memasukkan unsur dan nilai pendidikan antikorupsi kepada masyarakat. Untuk membentuk dan menjaga karakter, serta integritas setiap anak bangsa. Sehingga, tidak terpengaruh bahaya laten korupsi yang telah berurat akar.(OL-11)
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong ketersediaan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
NUO memahami pentingnya inovasi dalam pengelolaan wakaf agar mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, khususnya bagi sektor pendidikan.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Dukungan tersebut sejalan dengan pandangan AHY mengenai perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama di kalangan pemuda.
THE principal’s role is not a career promotion from teaching, but a fundamentally different responsibility requiring leadership of the whole system (Michael Fullan, 2014).
WAKIL Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Hasnuryadi Sulaiman mengajak seluruh jajarannya menggaungkan semangat meningkatkan mutu pendidikan di momen Hardiknas 2025.
Maka dibutuhkan ‘revolusi budaya integritas’. Sejatinya, integritas pendidikan kita lahir dari sebuah kesadaran dan kebijaksanaan kritis dalam mendidik, membangun, dan mengorganisasi.
Kegiatan dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri, yakni SDN Pekayon 10 Pagi dan SDN Tengah 06 Pagi, dengan total distribusi lebih dari 670 paket nasi kotak untuk murid dan guru.
DALAM rangka menyambut Hardiknas, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengapresiasi kebijakan pemerintah di sektor pendidikan.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bukanlah sekadar seremonial tahunan.
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini tidak perlu dirayakan secara meriah karena pendidikan Indonesia sedang berduka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved