Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Epidemiolog: Indonesia Bisa Alami 40% Lonjakan Kasus Covid-19

Atalya Puspa
27/4/2021 10:24
Epidemiolog: Indonesia Bisa Alami 40% Lonjakan Kasus Covid-19
Petugas menggunakan baju pelindung saat memakamkan jenazah pasien terkonfirmasi Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

EPIDEMIOLOG dan Ahli Pandemi dari Griffith University Dicky Budiman memperkirakan dengan adanya varian baru Covid-19 dan longgarnya mobilitas masyarakat, Indonesia bisa mengalami lonjakan kasus hingga 40%.

"Rata-rata lonjakan kasus tanpa adanya varian baru saya amati bisa 10% - 20%. Apalagi dengan adanya barian baru yang lebih vepat benyebar, bisa sampai 2 kali lipatnya, bisa sampai 40%," kata Dicky saat dihubungi, Selasa (27/4).

Namun demikian, lonjakan kasus tersebut bisa saja tidak terekam oleh data pemerintah. Pasalnya, Dicky menilai saat ini kendala klasik yang masih terus dialami Indonesia yakni angka testing yang rendah.

"Kalau ada peningkatan belum tentu ketemu, baik itu secara kasus laporan harian maupun RS. Karena saat ini angka testing masih rendah, dan banyak masyarakat yang melakukan perawatan sendiri," ucap Dicky.

Dicky mengingatkan bahwa kasus Covid-19 layaknya fenomena gunung es. Di permukaan memang terlihat baik-baik saja, seperti yang dialami Indonesia saat ini. Namun ternyata setelah diselami banyak permasalahan dan akhirnya membuat kasus Covid-19 bisa meledak kapan saja.

"India juga awalnya begitu, aman-aman saja. Jadi jangan anggap Indonesia ini aman, enggak," tegasnya.

Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk melakukan langkah proaktif dalam mencegah ledakan kasus covid-19.

"Pemerintah harus benar-benar menguatkan aspek 3T, dan rakyat juga harus proaktif," pungkasnya. (Ata/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya