Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Batik dan Syiar Ramadan di Laweyan

Widjajadi/H-2
24/4/2021 05:20
Batik dan Syiar Ramadan di Laweyan
Seorang pekerja membatik ayat suci Alquran di Mahkota Batik Laweyan Surakarta, Selasa (20/4).(MI/WIDJAYADI)

BEBERAPA lembar kain batik bertuliskan surah Al-Fatihah sedang diangin-anginkan di ruangan terbuka agar cepat kering. Sementara itu, di ruangan lain, sejumlah kain batik bertuliskan ayat Alquran lainnya dipajang dengan elok dan sedap dipandang.

Suwarno, penulis khusus batik bertuliskan ayat Alquran tenggelam dalam kerjanya. Ia bertugas menulis ayat-ayat tersebut di atas kain putih. Begitu selesai, tugas membatik dan pewarnaan segera diambil alih pegawai penyandang tunarungu.

Tangan-tangan terampil dan cekatan itu bekerja padu untuk menghasilkan kain batik bertuliskan ayat-ayat yang ada di Alquran. Sebuah pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan kesabaran serta jiwa seni.

Begitulah pemandangan yang tampak saat Media Indonesia mengunjungi rumah produksi Mahkota Batik Laweyan yang berada di Kampung Batik Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, pada Selasa (20/4).

Sejak memproduksi dan mengenalkan batik bertuliskan ayat Alquran kepada masyarakat, toko ini makin populer. Bahkan, sampai menarik atensi sebuah pondok pesantren dari Maroko.

Sepanjang Ramadan ini Mahkota Batik Laweyan juga mengenalkan belajar baca Alquran melalui seni membatik, yang juga melibatkan para pegawai yang menyandang tunarungu itu dengan bahasa isyarat.

"Kami memang bukan sekadar berdagang, melainkan juga ingin memberikan warna lain, yang mampu menguatkan rohani masyarakat lewat produksi batik dengan tulisan Alquran. Ya semacam syiar agama," ungkap Manajer Produksi, Mahkota Batik Laweyan, Mohammad Taufan Wicaksono.

Taufan bertutur, tidak semua produksi batik Alquran dijualnya. Beberapa sengaja disimpan sebagai koleksi. Seperti koleksi 30 Juz Batik Alquran setebal 458 lembar yang pembuatannya memakan waktu hingga 4 tahun sejak 2016.

"Itu menjadi koleksi istimewa untuk dipamerkan. Saat ini batik Alquran yang sudah sempurna itu sedang berada dalam proses koreksi atau tashih dari Kementerian Agama," jelas putra pengusaha batik tulis, Alpha Fabela tersebut.

Ia mengungkapkan, pembuatan 30 Juz Batik Alquran tersebut terinspirasi oleh buku pengajaran tulisan Arab berjudul Al Quran Follow the Line yang dibawa Ustaz Farzait.

Koleksi istimewa itu, terangnya, tadinya akan dipamerkan dalam gelaran Muktamar Muhammadiyah 2020 di Kota Surakarta. Namun, muktamar itu tertunda sampai sekarang karena pandemi covid-19. (Widjajadi/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya