Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Hari Ini, Indonesia Kedatangan 6 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac

Atalya Puspa
18/4/2021 13:00
Hari Ini, Indonesia Kedatangan 6 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac
Prajurit TNI berjaga di samping Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/12/2020)(ANTARA/M Agung Rajasa)

Bahan baku vaksin Sinovac kembali datang ke Indonesia pada Minggu (18/4). Pada kedatangan vaksin tahap delapan ini, Indonesia menerima sebanyak 6 juta bahan baku vaksin sinovac.

"Dalam satu bulan ke depan, kita akan menerima tambahan 20 juta dosis lagi hasil produksi PT Biofarma atas kedatangan bulk vaksin ini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara daring, Sabtu (17/4).

Dengan datangnya pengiriman tahap 8, dengan demikian Indonesia telah menerima total 59,5 juta bulk vaksin dari total 140 juta bulk vaksin yang akan diterima selama satu tahun ini.

Baca juga: Yaqut Minta ASN Kemenag Adil dalam Pelayanan

Budi berharap, kedatangan 6 juta bulk vaksin tersebut dapat memperlancar program vaksinasi pada April hingga Mei. Ia juga menegaskan bahwa sasaran utama pada program vaksinasi saat ini adalah kelompok lansia.

"Penting diingat pada saat Ramadan ini keinginan orang-orang untuk bertemu orang tuanya sangat tinggi. Maka dengan demikian priroritas vaksin aka diberikan pada lansia. Sehingga setidaknya kita bisa melindungi mereka kalau mereka dikunjungi oleh keluarganya," tutur Budi.

Ia juga mengingatkan bahwa meskipun program vaksinasi dan PPKM berjalan lancar dan mampu menurunkan kasus covid-19 di Indonesia, masyarakat tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, sejumlah negara di Eropa dan Asia kini kembali mengalami lonjakan kasus.

"Kita melihat ada kenaikan kasus yang tinggi sejumlah negara di Eropa dan Asia. Jangan sampai program vaksinasi ini membuat kita tidak waspada. Kenapa? Karena virusnya masih menular dan kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan menjaga jarak. Jangan sampai usaha keras kita jadi sia-sia karena kita lupa dan kurang waspada," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya