Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tim UNS Ciptakan Alat Pembakar Sampah Ramah Lingkungan

Widjajadi
31/3/2021 21:53
Tim UNS Ciptakan Alat Pembakar Sampah Ramah Lingkungan
Guru Besar Bidang Kimia Lingkungan Air UNS Surakarta Prof Pranoto menunjukkan hasil inovasi pembuatan alat pirolisis limbah.(MI/Widjajadi)

PRODUK inovatif berupa alat Pirolisis Limbah yang mampu melakukan pembakaran limbah atau sampah secara sempurna yang disebut dengan pirolisis, berhasil dibuat Tim Peneliti Analytical Chemistry Research Group Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Fungsi alat pirolisis itu, maka pembakaran sampah dan juga limbah medis, tanpa berdampak efek samping dan tanpa luaran gas padat maupun cair."Kami bersamaan masa pandemi covid-19 ini, juga berkonsentrasi pada limbah-limbah medis," ungkap Prof Pranoto saat mengenalkan hasil inovasi Tim Peneliti Analytical Chemistry Research Group.

Tim peneliti selain ada Pranoto, juga ada Dr. Khoirina Dwi N, S.Si., M.Si, Dr. Dian Maruto Widjonarko, S.Si., M.Si., dan Prof. Dwi Aries Himawanto.

Pembuatan pirolisis limbah dilatarbelakangi fakta banyaknya produksi sampah di Indonesia yang mencapai angka puluhan juta ton per tahun.

Terlebih adanya limbah medis Covid-19 saat ini, maka volume limbah medis berbahaya semakin menggunung. Dengan pirolisi, pembakaran sampah atau limbah medis berlangsung sempurna tanpa efek samping dan tanpa luaran gas padat maupun cair.

Guru Besar Bidang Kimia Lingkungan Air UNS ini mengatakan, yang dapat dibakar melalui alat pirolisis meliputi berbagai zat organik dan anorganik dari limbah domestik, medis, dan lain-lain.

"Seperti daun-daunan, batang, kayu, dan bonggol jagung untuk zat organik. Sementara untuk anorganik, contohnya berupa plastik, styrofoam, APD, masker, botol infus, dan limbah infeksius lainnya," katanya.

Dia tegasi, zat organik dan anorganik bisa dihancurkan di situ. Segala hal yang berbau medis juga bisa dibakar pirolisis."Dan tidak mencemari lingkungan. Hanya karena sekarang penanganan Covid-19, saya konsentrasi pada limbah-limbah medis," tukas dia lagi.

Berbahan baku stainless steel, pirolisis limbah diperuntukkan, selain rumah sakit juga lingkup Rukun Tetangga (RT). Saat ini  tim sedang merancang dalam bentuk lebih besar bagi rumah sakit, Puskesmas, dan klinik yang memerlukan.

Harapannya dengan alat ini, sampah yang dihasilkan mulai di lingkup RT dapat ditangani langsung dari sumbernya, sehingga tidak terbuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Pada bagian lain, Pranoto menjelaska , TPA di Solo juga sudah berusaha melakukan pembakaran dengan sistem pirolisis plasma untuk mengubah sampah menjadi listrik.

"Tapi Solo punya 300 ton per hari limbah domestik. Jika dari sumbernya sudah ditekan dengan pirolisis ini, berarti yang dibuang ke TPA sedikit. Bahan bakar pirolisis dengan LPG atau oli juga lebih murah," pungkas dia. (OL-13)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik