Minggu 28 Maret 2021, 12:00 WIB

Pencemaran Air di Sungai Indonesia Berhasil Ditekan

Atalya Puspa | Humaniora
Pencemaran Air di Sungai Indonesia Berhasil Ditekan

Dok. Humas KLHK
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya dalam peringatan Hari Air Sedunia tahun 2021 di Jakarta, Sabtu (27/3/2021)

 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya bersama dengan masyarakat dan komunitas Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), memperingati Hari Air Sedunia tahun 2021 di Jakarta (27/3). Kegiatan ini dilaksanakan di dekat badan Sungai Ciliwung tempat Komunitas GCB bekerja.

Pada kesempatan tersebut, Siti menerangkan, pada 2019, sungai dengan status kelas 2 di Indonesia berdasarkan PP 82/2001 adalah sebanyak 5,11%. Kemudian pada tahun 2020 naik menjadi 9,36%. Selain itu, pencemaran berat di sungai berhasil ditekan hingga turun dari 53,28% pada tahun 2019, menjadi 42,59% di tahun 2020.

Hal tersebut menurut Siti dapat tercapai dikarenakan kerja keras semua pemangku kepentingan, bersama masyarakat, komunitas peduli sungai, termasuk pelaku usaha yang mendukung kegiatan.

Baca juga: KPPPA: Panutan Untuk Anak adalah Orang Tua, Bukan Teknologi

Meskipun pencemaran di sungai telah berhasil ditekan, Menteri Siti mengingatkan untuk tetap memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitar sungai.

"Presiden Joko Widodo mengamanatkan agar melakukan pemulihan lingkungan secara besar-besaran dan terstruktur, tidak hanya menanam pohon, tapi juga menangani badan-badan sungai", ungkap Siti.

Memperingati Hari Air Dunia, Menteri Siti mengajak semua pihak untuk melihat peran air dalam dimensi yang luas. Menurutnya, nilai air sangat penting terhadap lingkungan dan kehidupan makhluk hidup.

"Air bernilai untuk tanaman, untuk suplai minuman bagi manusia, kebutuhan industri, air juga bernilai untuk energi seperti listrik, kemudian untuk rekreasi, dan air berperan untuk politik batas wilayah bukan hanya negara tetapi juga kecamatan, hingga akhirnya air juga sangat penting untuk mitigasi iklim," kata Siti dalam sambutannya.

Siti berterima kasih kepada para komunitas pelestari lingkungan, seperti GCB di Sungai Ciliwung yang telah bekerja secara nyata melestarikan sumber air.

Mangakhiri sambutannya, Menteri Siti meminta kepada semua pihak, peringatan Hari Air Sedunia dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan eksplorasi ide dan kegiatan, serta meningkatkan kerja sama antar pemangku kepentingan. Karena menurut Menteri Siti, masih terdapat banyak hal yang harus dipahami untuk membuat kebijakan, berdasarkan kondisi-kondisi yang terjadi di lapangan.

Ketua Komunitas GCB, Peni Susanti menerangkan bahwa peringatan Hari Air Sedunia merupakan bentuk kepedulian terhadap air bersih. Peni menyampaikan kepada Menteri Siti, bahwa GCB saat ini telah memiliki program Ciliwung Center sebagai pusat informasi Sungai Ciliwung, Tempat Olah Sampah Sungai (TOSS) GCB, Hidroponik Vertikultur, serta Ekowisata Ciliwung. (H-3)

Baca Juga

MI/HO

Demi Kenyamanan Jemaah Haji, Maskapai Diminta Kooperatif, Informatif, dan Solutif

👤Media Indonesia 🕔Senin 05 Juni 2023, 09:56 WIB
“Maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, harus lebih kooperarif dalam menginformasikan setiap perubahan atau...
DOK.BPIP

Kepala BPIP Tegaskan Peranan Budaya dan Ulama di Harlah Pancasila di Ciamis

👤mesdiaindonesia.com 🕔Senin 05 Juni 2023, 09:47 WIB
Prof Yudian berpesan kepada para budayawan dan ulama Ciamis untuk tetap menjaga toleransi, persatuan dan gotong royong sebagai kunci...
MI/HO

Konsultan Ibadah Daker Makkah Siapkan Layanan Daring dan Luring

👤Media Indonesia 🕔Senin 05 Juni 2023, 09:45 WIB
"Kementerian Agama sudah melakukan pembinaan manasik sejak di tanah air. Namun, tingkat pemahaman jemaah memang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya