Tren Kematian Turun Jadi Motivasi Kualitas Penanganan Covid-19

Ferdian Ananda Majni
26/3/2021 10:20
Tren Kematian Turun Jadi Motivasi Kualitas Penanganan Covid-19
PERKETAT PROKES: Dua orang pelajar disanksi push-up karena tidak memakai masker saat terjaring razia penerapan prokes.(ANTARA/ Prasetya Fauzani)

TREN kematian harian covid-19 tingkat global yang naik pada periode 24 Februari - 24 Maret 2021 sebesar 61,16% atau naik dari 6.517 ke 10.503 kasus harus diwaspadai. Sebaliknya kondisi di Indonesia dinilai lebih baik karena tren angka kematiannya mengalami penurunan.

Beberapa negara yang terlihat mengalami kenaikan tren kematian diantaranya Brazil naik 75,84% atau dari 1.275 ke 2.242 kasus, India naik 130% atau dari 108 ke 249, dan Italia naik 35% atau dari 192 ke 260 kasus.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa fakta ini harusnya membuat semua pihak tidak lengah dalam penanganan covid-19. Karena di tingkat dunia, pasien meninggal kembali meningkat selama 3 minggu terakhir yang sebelumnya sempat menurun pada Januari dan Februari 2021. "Fakta ini harusnya menjadi refleksi dan agar tidak lengah mengevaluasi penanganan. Utamanya pada pelayanan pasien covid-19 dengan gejala sedang dan berat," kata Wiku dalam keterangan diterima Jumat (26/3).

Untuk di Indonesia melihat perkembangan kasus kematian setiap bulannya, ada peningkatan hingga mencapai yang terbanyak dalam 1 bulan, Januari 2021. Jumlahnya mencapai 7.860 kasus. Setelah itu jumlahnya perlahan menurun hingga 6.168 kasus pada Februari 2021.

Sejak Ferbuari itu juga, persentase kematian terhadap total kasus positif menunjukkan perlambatan atau cenderung datar. Dan tercatat pada 21 Maret 2021, jumlah kematian ada 3.384 kasus dan jumlah itu hampir setengah dari jumlah kematian di Februari.

Kondisi di Indonesia seperti sekarang patut dijadikan semangat dan motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan pasien covid-19. Perkembangan PPKM Mikro yang diperluas hingga di 15 provinsi harusnya menjadi kekuatan untuk meningkatkan kualitas penanganan.

Wiku mengatakan PPKM Mikro sangat tergantung pada disiplin kolektif, kerjasama pemerintah dan masyarakat yang sudah terjalin dengan baik ini harus terus dijaga. "Meski demikian, kita harus paham dan tetap mengingat bahwa 1 kematian pun terbilang nyawa dan tidak seharusnya ditoleransi. Jangan sampai kita kehilangan rasa empati karena terbiasa melihat kematian dalam bentuk angka," pesan Wiku.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya