Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membuka pembelajaran tatap muka di sekolah pada Juli mendatang. Namun, menurut epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, indikator pelaksanaan sekolah tatap muka tidak bisa hanya berpatokan pada proses vaksinasi covid-19 untuk para guru.
"Vaksinasi hanya salah satu saja bagian dari upaya untuk mengamankan proses tatap muka. Dan vaksinasi ini bukan terbatas pada guru tapi siswa, staf sekolah termasuk keluarga siswa, keluarga guru dan masyarakat," kata Dicky ketika dihubungi, Sabtu (20/3).
Baca juga: Usai Dipasung Tujuh Tahun,Wanita ODGJ Dievaluasi Kemensos
Ia mengatakan, vaksinasi di daerah yang akan melakukan tatap muka bukan hanya berfokus pada kelompok prioritas saja. Setidaknya capaian vaksinasinya mencapai 20%-30%. "Tidak usah 50%. Kalau dibawah itu, harus diupayakan dikota teraebut kelompok komorbid sudah tervaksin," lanjutnya.
Tak hanya itu, positivity rate di daerah yang bakal menggelar sekolah tatap muka harus antara 5-8% persen.
Dicky meminta pemerintah juga memberikan vaksinasi untuk seluruh karyawan sekolah selain guru. Sebab para karyawan mulai dari tim keamanan, hingga pegawai tata usaha juga berinteraksi dengan siswa.
Dicky juga mencermati, perlunya Mendikbud untuk melakukan penyesuaian seperti protokol kesehatan misalnya penggunaaan masker 2 lapis dan sebagainya. (H-3)
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Hari terakhir di sekolah bisa membawa kesedihan bagi anak. Mereka harus berpisah dengan guru dan teman-teman akan memberikan tantangan emosional.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved