Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEJUMLAH langkah dilakukan pemerintah untuk mempercepat cakupan vaksinasi tahap II bagi warga lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik. Pelaksanaan vaksinasi suntikan pertama dan kedua dapat dilakukan di lokasi yang berbeda.
Sesuai dengan Kerputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No HK.02.02/4/423/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, pelaksanaan vaksinasi covid-19 dosis pertama dan kedua dapat dilakukan di tempat pelayanan berbeda. “Misalnya penyuntikan vaksin yang pertama mengikuti pos atau sentra-sentra vaksinasi, maka penyuntikan vaksin yang kedua dapat dilakukan di fasyankes yang terdekat dengan tempat tinggal atau domisili kita,” ucap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangan resmi, Rabu (17/3).
Pemberian dosis kedua dapat dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan vaksinasi yang terdekat dengan domisili peserta yang bersangkutan, jika misalnya pos vaksin yang pertama sudah tidak memberikan layanan vaksinasi lagi. Begitu juga untuk kasus-kasus yang tunda untuk pelaksanaan vaksinasi kedua karena sedang sakit, demam atau pun juga kondisinya sedang tidak sehat serta mungkin juga ada yang positif covid sehingga harus menunda pemberian vaksinasi kedua maka tentunya para peserta vaksinasi ini dapat melakukan vaksinasi di tempat fasyankes yang terdekat dengan domisilinya.
“Hasil layanan vaksinasi harus tetap di-input ke dalam PCare Vaksinasi meskipun tempat vaksinasi dosis pertama dan kedua berbeda,” imbuhnya.
Hingga Selasa (16/3) sudah ada 5,2 juta orang mendapatkan penyuntikan vaksin, baik itu vaksin dosis pertama maupun yang sudah mendapatkan kedua penyuntikan vaksin dosis pertama dan dosis kedua. “Jumlah tersebut adalah total peserta vaksinasi untuk prioritas satu, yaitu tenaga kesehatan, dan prioritas kedua, yaitu petugas pelayanan publik serta masyarakat lanjut usia,” jelas Nadia.
Adapun, pelaksanaan vaksinasi massal bagi lanjut usia Kementerian Kesehatan telah bekerjasama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) selaku holding BUMN Kesehatan untuk mengadakan Sentra Vaksinasi Bersama BUMN bagi masyarakat lanjut usia di Istora Senayan.
Sebelumnya, Sentra Vaksinasi Bersama BUMN hanya dibuka bagi kelompok prioritas kedua, yaitu petugas pelayanan publik dan masyarakat lanjut usia dengan KTP DKI. “Mulai besok juga sudah bisa dimulai juga di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN untuk sasaran lansia lansia yang memiliki KTP non-DKI,” ujar Nadia.
Pendaftaran ini juga dilakukan agar proses vaksinasi dapat berlangsung dengan tertib dan untuk menjaga kenyamanan masyarakat lansia.
Tak lupa Nadia juga mengingatkan bahwa pasca menerima vaksinasi covid-19, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M. Anti bodi baru akan terbentuk setelah 28 hari penyuntikan vaksinasi kedua, jadi penting untuk bersama-sama saling membantu dalam proses vaksinasi ini agar berjalan dengan tertib, menjaga juga keamanan khususnya usia lansia yang diatas 60 tahun dan memastikan protokol kesehatan untuk lansia terjaga secara baik. (H-1)
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved