Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Setelah Divaksin, Angka Kematian Tenaga Kesehatan Turun 63%

Zubaedah Hanum
10/3/2021 09:30
Setelah Divaksin, Angka Kematian Tenaga Kesehatan Turun 63%
Ilustrasi(Antara)

IKATAN Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan bahwa angka kematian tenaga kesehatan (nakes) akibat covid-19 pada Februari 2021 menurun 63% dibandingkan Januari 2021.

"Memang di bulan Desember 2020 hingga Januari 2021 cukup tinggi, tetapi di bulan Februari sudah kelihatan menurun sebesar 63%," ujar Ketua IDI Daeng Faqih dalam keterangan resminya, Selasa (9/3).

Ia membandingkan data tersebut pada Januari 2021, dimana angka kematian nakes mencapai 167 orang. Sementara pada Februari 2021 angka kematian nakes menurun menjadi sebanyak 61 orang. Itu terjadi setelah program vaksinasi covid-19 bagi nakes dilakukan sejak Januari 2021.

Daeng menyebut pihaknya tengah menggencarkan kampanye penanganan tenaga kesehatan dalam rangka perlindungan dengan metode one step ahead early invention, dan melalui layanan panggilan darurat melalui nomor 117 ekstension 3.

Dia memaparkan data, dari 105 tenaga medis yang terbantu, sembilan diantaranya tidak tertolong. Dengan layanan bantuan tersebut, angka keselamatan nakes dipresentasikan 91,4%.

Dalam metode itu disebutkan, tenaga kesehatan yang diduga terpapar covid-19 yang positif rapid antigen, akan segera menjalani tes usap PCR (polymerase chain-reaction).

Setelah dinyatakan positif, harus menjalani rontgen untuk mengetahui pneumonia dan gejala happy hipoksia atau penurunan saturasi oksigen yang tidak bergejala.

Namun, bila nakes dinyatakan kasus asimtomatik atau tanpa gejala, namun hasil rontgen menunjukkan pneumonia, mereka akan diarahkan untuk rawat inap.

Selanjutnya, nakes tersebut diberikan antivirus berupa Avigan atau remdesivir lebih awal, dan diberikan obat-obatan khusus seerti IVIG, atau plasma konvalesen. Terakhir, nakes diberikan anti-coagulantia baik profilakses atau terapi. (Ant/H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya