Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PADA masa pandemi covid-19, angka stunting diperkirakan meningkat. Hal itu pun sudah menjadi kekhawatiran para ahli kesehatan terkait penanganan stunting nasional.
"Kenapa masa pandemi ini (stunting) meningkat? Ini karena berbagai macam masalah. Salah satu penyebab stunting karena sakit berulang-ulang di masa pandemi," ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dalam diskusi virtual, Selasa (9/3).
Dijelaskannya, di masa pandemi banyak bayi yang sakit tidak bisa berobat atau melakukan kontrol kesehatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain. Pasalnya, orangtua khawatir bayi yang termasuk dalam kelompok rentan bisa terpapar virus korona.
Hal itu, kata Hasto, terbukti dengan kenaikan angka kematian bayi dan anak pada 2020. Pihaknya memprediksi angka morbiditas bayi atau anak meningkat selama masa pandemi.
"Angka kematian yang meningkat pasti didahului oleh angka kesakitan yang meningkat. Artinya mortalitas atau kematian yang meningkat itu pasti dibalik itu ada morbiditas yang meningkat. Ini seperti gunung es," jelas Hasto.
Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, terdapat 22,6% bayi lahir dengan panjang kurang dari ukuran standar sekitar 48-52 cm. Angka tersebut kemudian meningkat sekitar 37% anak saat mendekati 1.000 hari. Artinya sudah ada anak yang mengalami stunting sejak masa kehamilan dan ditambah pada masa setelah kelahiran.
Untuk itu, BKKBN berdasarkan arahan Presiden harus melakukan intervensi dalam penanganan stunting di Indonesia. Upaya tersebut harus dimulai dari hulu saat rencana kehamilan hingga nutrisi dan lingkungan yang sehat bagi bayi.
"Penurunan stunting tentu kita harus tetap menyiapkan lingkungan yang baik dalam hal ini ada jamban air bersih terjaga dengan baik, sanitasi yang baik karena ini menjadi faktor sensitif. Kemudian faktor spesifik yang terkait dengan masalah nutrisi dan asupan juga sangat penting," terangnya.
Dia menambahkan bahwa pasangan yang menikah harus membuat perencanaan kehamilan yang matang. Kondisi kesehatan calon ibu dan ayah juga sangat berpengaruh pada janin terlebih di masa pandemi. (OL-14)
Prevalensi stunting secara nasional memang sudah turun. Kini berada di angka 19,8%. Tapi kuncinya ada di Jawa Barat, karena populasinya terbesar.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama BNI meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kota Tangerang, Banten.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Menurut Dikdik, inisiatif semacam ini merupakan bagian penting dari strategi pencegahan stunting yang harus dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun pertama anak.
Kepala Desa Citalem, Mauludin Sopian mengatakan, penemuan bayi berawal dari suara ketukan pintu rumah warga yang disambut suara tangisan bayi dari luar rumah.
Perkembangan otak bayi dimulai sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu memperhatikan pola makan, gaya hidup, dan stimulasi yang diberikan selama masa kehamilan
Obat malaria pertama yang diformulasikan khusus untuk bayi dan balita telah resmi disetujui untuk digunakan.
Pameran tahunan Mommy N Me kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, mulai Jumat (27/6).
Sinar matahari memang memiliki efek positif untuk mengurangi kuning dengan panjang gelombang tertentu yang dimiliki sinar ini, namun hanyalah sebagai penetrasi bukan mengobati.
Penyebabnya adalah keluar ASI rata-rata pada saat anak berusia 3-5 hari sehingga terjadi dehidrasi dari anak tersebut dan itu salah satu penyebab kuning.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved