Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Masa Pandemi, Angka Stunting Diprediksi Meningkat

Faustinus Nua
09/3/2021 18:47
Masa Pandemi, Angka Stunting Diprediksi Meningkat
Anak-anak stunting di Desa Oesusu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu.(MI/Palce Amalo.)

PADA masa pandemi covid-19, angka stunting diperkirakan meningkat. Hal itu pun sudah menjadi kekhawatiran para ahli kesehatan terkait penanganan stunting nasional.

"Kenapa masa pandemi ini (stunting) meningkat? Ini karena berbagai macam masalah. Salah satu penyebab stunting karena sakit berulang-ulang di masa pandemi," ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dalam diskusi virtual, Selasa (9/3).

Dijelaskannya, di masa pandemi banyak bayi yang sakit tidak bisa berobat atau melakukan kontrol kesehatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain. Pasalnya, orangtua khawatir bayi yang termasuk dalam kelompok rentan bisa terpapar virus korona.

Hal itu, kata Hasto, terbukti dengan kenaikan angka kematian bayi dan anak pada 2020. Pihaknya memprediksi angka morbiditas bayi atau anak meningkat selama masa pandemi.

"Angka kematian yang meningkat pasti didahului oleh angka kesakitan yang meningkat. Artinya mortalitas atau kematian yang meningkat itu pasti dibalik itu ada morbiditas yang meningkat. Ini seperti gunung es," jelas Hasto.

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, terdapat 22,6% bayi lahir dengan panjang kurang dari ukuran standar sekitar 48-52 cm. Angka tersebut kemudian meningkat sekitar 37% anak saat mendekati 1.000 hari. Artinya sudah ada anak yang mengalami stunting sejak masa kehamilan dan ditambah pada masa setelah kelahiran.

Untuk itu, BKKBN berdasarkan arahan Presiden harus melakukan intervensi dalam penanganan stunting di Indonesia. Upaya tersebut harus dimulai dari hulu saat rencana kehamilan hingga nutrisi dan lingkungan yang sehat bagi bayi.

"Penurunan stunting tentu kita harus tetap menyiapkan lingkungan yang baik dalam hal ini ada jamban air bersih terjaga dengan baik, sanitasi yang baik karena ini menjadi faktor sensitif. Kemudian faktor spesifik yang terkait dengan masalah nutrisi dan asupan juga sangat penting," terangnya.

Dia menambahkan bahwa pasangan yang menikah harus membuat perencanaan kehamilan yang matang. Kondisi kesehatan calon ibu dan ayah juga sangat berpengaruh pada janin terlebih di masa pandemi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya