Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menemukan angka putus sekolah meningkat di tengah pandemi.
Faktor ekonomi berupa pendapatan orangtua yang menurun menjadi alasan utama banyaknya anak yang putus sekolah. Ketidakmampuan orangtua membayar iuran SPP menyebabkan anak tidak dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Data KPAI mencatat dari Maret 2020 hingga Februari 2021, 34 anak terpaksa menunggak iuran SPP selama enam hingga sebelas bulan. Tunggakan ini membuat anak tidak diizinkan mengikuti PJJ dan memilih untuk mengisi waktu dengan bekerja.
Tidak hanya harus putus sekolah, anak juga terpaksa menikah di usia muda untuk meringankan beban ekonomi keluarga. Komisioner KPAI, Retno Listyarti menyebut sepanjang tahun 2021 terdapat 33 anak di Kabupaten Seluma, Kota Bengkulu, dan Kabupaten Bima yang terpaksa menikah di usia muda. Siswi SMA dan SMK menjadi penyumbang terbanyak dalam kasus ini.
“Mayoritas siswa di tingkat SMA dan SMK, mayoritas kelas dua belas yang sudah mau lulus. Jumlah siswi perempuan tentu mendominasi,” ujar Retno, Sabtu (6/3).
Baca juga: Pemerintah Diminta Tak Tergesa-gesa Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Selain akibat bekerja dan menikah, KPAI juga menemukan dua anak di kota Cimahi yang berhenti sekolah akibat kecanduan game online. Retno menyebut akibat pengawasan lemah dari orangtua, anak dibiarkan bermain game online hingga menjelang subuh dan tidak dapat mengikuti PJJ pada pagi harinya. Satu anak bahkan mengambil cuti selama setahun untuk melakukan proses pemulihan secara psikologi.
Retno membeberkan temuan KPAI ini hanyalah sampel dari kondisi yang ada di lapangan. Ia khawatir angka putus sekolah di Indonesia merupakan fenomena gunung es yang belum teridentifikasi oleh pemerintah. Untuk mencegah generasi yang hilang dari sektor pendidikan (lost generation), Retno meminta pemerintah untuk menjamin penuh hak anak atas pendidikan.
Ia menjelaskan jumlah anak yang putus sekolah akibat faktor ekonomi dapat diminimalisasi dengan bantuan merata dari pemerintah daerah.
KPAI meminta pemerintah daerah bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat menggelar pertemuan secara rutin dengan sekolah untuk mengawasi partisipasi siswa dalam PJJ. Apabila ditemukan siswa yang berpotensi putus sekolah, dinas pendidikan setempat dapat menggelontorkan bantuan melalui dana BOS, Kartu Indonesia Pintar, atau subsidi silang.
“Seharusnya sekolah bisa mendata anak yang berpotensi putus sekolah seperti anak yang sudah lama tidak ikut PJJ, itu bisa dilacak by name by address, dan bisa dibantu dengan dana pemerintah” ujar Retno.
KPAI juga meminta pemerintah menjamin fasilitas siswa dalam mengikuti PJJ. Retno menyebut selain memberikan bantuan kuota internet, Kemdikbud juga harus memfasilitasi gawai untuk PJJ dengan memberikan ponsel pintar untuk sekolah. Nantinya, pihak sekolah dapat meminjamkan gawai untuk para siswa mengikuti PJJ. (A-2)
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan pemerintah memiliki kewenangan tegas untuk memutus akses terhadap platform game online, termasuk Roblox.
DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional 2925, Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menilai upaya perlindungan anak penuh tantangan terutama isu konsistensi penegakan hukum.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan saat ini masih ada banyak tantangan dalam upaya perlindungan anak.
KPAI mendorong kepolisian mengecek pengabaian hak anak di olah TPK dalam insiden pesta rakyat pernikahan anak Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat
MUSISI Ahmad Dhani mendatangi SPKT Polda Metro Jaya untuk melaporkan dugaan tindakan bullying atau perundungan terhadap anaknya berinisial SF.
LIBUR sekolah menjadi momen orangtua mengawasi anak-anak mereka di rumah dengan waktu yang lebih banyak. Sebab, banyak kasus yang terjadi akibat kelalaian orangtua mengawasi anak mereka.
BERBAGAI cara bisa dilakukan untuk memberikan dampak positif pada negeri tercinta Indonesia. Salah satunya ialah dengan melestarikan budaya batik.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved