Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Epidemiolog: Tidak Mungkin Herd Immunity dalam Waktu Dekat

Faustinus Nua
03/3/2021 19:56
Epidemiolog: Tidak Mungkin Herd Immunity dalam Waktu Dekat
Ilustrasi.(Medcom.id.)

EPIDEMIOLOG Universitas Indonesia (UI) Pandu Riona menyangsikan herd immunity atau kekebalan kelompok dapat tercapai melalui program vaksinasi dalam waktu dekat. Pasalnya, tingkat penularan covid-19 di Indonesia masih tinggi alias kurva penularan belum menunjukkan tanda-tanda menuju landai.

"Herd immunity menurut tim kami sesuatu yang tidak mungkin dicapai dalam waktu dekat. Setiap orang harus melalukan vaksinasi, 170 juta pada penduduk, supaya terjadi herd immunity. Mungkinkan tercapai herd imunity? Mungkinkah mencapai 170 juta? Apalagi Pak Presiden bilang setahun. Mau 18 bulan, mau setahun, kalau tim kami enggak mungkin. Itu mimpi, ilusi," ungkapnya dalam Forum Diskusi Salemba, Iluni UI, Rabu (3/3).

Menurut Pandu, vaksinasi merupakan salah satu strategi untuk mengendalikan pandemi. Artinya, vaksinasi harus tetap dibarengi dengan upaya pencegahan penularan covid-19 seperti 3M dan 3T.

Pandemi harus terlebih dahulu dikendalikan dan kemudian menuju herd immunity. Tidak ada lompatan proses yang bisa berbuah hasil efektif. Semua harus melalui proses dan yang terpenting mampu mengendalikan pandemi seperti yang dilakukan negara-negara lain.

"Enggak usah pakai ngomong herd imunity-lah. Yang penting kita bisa mengendalikan pandemi. Jadi pandemi ini harus terkendali, kita sudah setahun," tegasnya.

Dia memberi contoh vaksinasi polio yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Penyakit yang muncul pada 1950-an tersebut sudah mampu dikendalikan semua negara. Jadi tanpa harus menyebut herd immunity, mengedalikan wabah sebenarnya sudah bisa membantu mengembalikan masyarakat pada aktivitas normal.

Apalagi, vaksin polio merupakan vaksin yang sudah diteliti bertahun-tahun dengan efikasi yang sangat tinggi. Vaksin covid-19 efikasinya masih sekitar 70%. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya