Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Covid-19 Varian Baru Asal Inggris Ditemukan di Indonesia

Ferdian Ananda Majni
02/3/2021 13:45
Covid-19 Varian Baru Asal Inggris Ditemukan di Indonesia
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono(ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Muchlis Jr)

WAKIL Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono memastikan bahwa mutasi virus korona yang pertama kali ditemukan di Inggris atau B.1.1.7 telah ada 2 kasus di tanah air.

"Tepat 1 tahun hari ini, kita menemukan mutasi B.1.1.7 UK mutation di Indoensia, ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus," kata Dante dalam peringatan Satu Tahun Pandemi Covid-19 bertajuk "Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih, Bangkit dan Maju," di Jakarta, Selasa (2/3).

Dante menyebutkan dalam satu tahun perjalanan melawan pandemi. Namun, perjuangan itu masih terus berlanjut dengan adanya kasus mutasi tersebut.

"Apa artinya kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat, dari 462 yang sudah kita cek di seluruh Nusantara dalam beberapa bulan ini kita sudah menemukan 2 kasus tadi malam," sebutnya.

Baca juga: Puan Tekankan Puskesmas Ujung Tombak Vaksinasi Covid-19

Menurutnya, refleksi satu tahun pandemi itu akan membuat tantangan baru kedepan untuk lebih mengembangkan proses-proses yang berkaitan dengan riset yang semakin cepat. Bahkan model-model penanganan yang lebih baik dan studi studi epidemiologis secara analitik karena proses mutasi ini sudah ada di sekitar masyarakat.

"Mudah-mudahan kolaborasi yang kita kerjakan dari masyarakat, Kementerian Kesehatan, kemenristek Brin itu akan membuahkan hal positif akan membuat kita keluar dari pandemi masuk dalam lingkup endemik," jelasnya.

Diketahui penemuan awal menunjukkan bahwa B.1.1.7 , varian SARS-CoV-2 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, mungkin lebih mudah menular karena menghabiskan lebih banyak waktu di dalam inangnya daripada varian sebelumnya

Studi sebelumnya memperkirakan B.1.1.7, yang sekarang menyebar dengan cepat di sejumlah negara, kira-kira 50% lebih menular daripada varian virus Corona sebelumnya. Yonatan Grad di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston, Massachusetts, dan koleganya memeriksa hasil tes SARS-CoV-2 harian pada 65 orang yang terinfeksi SARS-CoV-2, termasuk 7 orang yang terinfeksi B.1.1.7. Tim melihat berapa lama virus bertahan dan jumlah virus yang ada di setiap titik waktu.

Pada orang yang terinfeksi B.1.1.7, infeksi berlangsung rata-rata 13,3 hari, dibandingkan dengan 8,2 hari pada orang dengan varian lain. Ada sedikit perbedaan dalam konsentrasi puncak virus antara kedua kelompok.

Nature.com melaporkan, temuan ini mengisyaratkan bahwa B.1.1.7 lebih mudah ditularkan daripada varian lain. Sebab orang yang tertular terinfeksi dalam waktu yang relatif lama, dan karenanya dapat menginfeksi lebih banyak kontak. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya