Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KEBERADAAN lembaga pendidikan pondok pesantren (ponpes) dinilai berperan strategis dalam mencetak ulama dan menjaga NKRI. Selain itu, ponpes berpotensi besar memberdayakan dan memandirikan umat.
"Ponpes dapat menjadi ekosistem yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Sebagai lembaga pendidikan tertua, telah berjasa mencetak ulama dan menopang pemberdayaan masyarakat," tutur Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam peringatan Harlah NU ke-98 dan Harlah Pesantren Motivasi Indonesia ke-9, Minggu (28/2).
Baca juga: Waswas di Klaster Pondok Pesantren
Di tengah perkembangan zaman, lanjut Yaqut, ponpes berperan penting untuk membawa nilai keislaman dan sosial budaya, serta mengejar ketertinggalan. "Ponpes dapat menjadikan generasi muda santri yang tangguh bersaing di ranah global," tegasnya.
Menurut Yaqut, potensi besar pesantren dalam memandirikan umat ditandai dengan jumlah santri yang banyak dan dapat dikapitalisasi. Berikut, pemberdayaan masyarakat sekitar yang berpotensi dalam pengelolaan zakat dan wakaf.
Apabila dioptimalkan, ponpes mampu menyejahterakan lingkungan dan masyarakat sekitar. Sekjen PBNU Helmi Faisal Zaini menyebut saat ini terdapat 28 ribu ponpes di Indonesia. Sekitar 22 ribu ponpes di antaranya terafiliasi dengan NU.
Baca juga: Menhub dan Gibran Cek Terminal Tirtonadi Solo
Helmi berpendapat ponpes NU sangat potensial dalam membangun ekonomi umat. Dia pun berharap ada distribusi pembangunan yang berkeadilan. Mengingat, saat ini terdapat ketimpangan sosial di tengah masyarakat.
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahja Utama mengutip pepatah Tiongkok bahwa kemandirian diwujudkan dengan mempunyai sumur sendiri. "Kita dukung keberadaan ponpes seperti PMI ini, yang berupaya mandiri dengan membangun ekonomi pesantren dan teknologi," pungkas Basuki.(OL-11)
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
"Khataman Al-Qur’an Serentak di Titik Lokasi Terbanyak di Seluruh Dunia", menjadikannya sebagai khataman Al-Qur’an terbanyak di masjid-masjid dengan total 10.000 titik lokasi.
Sementara Kuasa Hukum pelapor -- KDR -- Heru Lestarianto, Sabtu (31/5) menjelaskan aksi penganiayaan tersebut tersebut terjadi pada Februari lalu.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah.
Santri dan pesantren dinilai sebagai salah satu komponen bangsa yang berkontrubusi dalam kemerdekan Indonesia sehingga harus diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
MU akan menjaring 11 pemain muda berbakat Indonesia dalam ajang Ayo Indonesia Bisa Academy 2015 yang digelar di 16 kota
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved