Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Obesitas terjadi ketika seseorang memiliki indeks massa tubuh (BMI) bernilai 30 atau lebih tinggi. BMI dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. BMI ini memberikan prediksi yang cukup akurat bagi masyarakat umum, namun tidak bisa diterapkan untuk bagi sebagian orang seperti atlet, dan ibu hamil.
Penyebab obesitas bisa beragam, seperti faktor genetik, gaya hidup keluarga, tidak aktif atau kurang berolahraga, pola makan yang tidak sehat, serta masalah medis tertentu.
Baca juga: Kanker Prostat, Kapan Waktu Tepat untuk Deteksi Dini?
Obesitas berbahaya karena bisa menimbulkan komplikasi penyakit seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung.
Simak tips mengatasi obesitas berikut:
Konsumsi buah dan sayur yang cukup
Sayuran memiliki kandungan serat yang tinggi dan rendah kalori, serta kaya akan vitamin, antioksidan, mineral, dan kalsium. Konsumsi sayur dan buah tidak hanya bagus untuk menurunkan berat badan, namun juga mengoptimalkan kesehatan secara keseluruhan
Tidur cukup dan berkualitas
Waktu tidur yang kurang, dan tidur yang tidak berkualitas terbukti memicu obesitas. Kurang tidur bisa menurunkan produksi hormon leptin. Hormon tersebut berfungsi meningkatkan rasa kenyang. Saat tubuh kekurangan kadar leptin, nafsu makan pun meningkat. Selain itu, kurang tidur juga bisa meningkatkan produksi hormon ghrelin yang bertugas merangsang nafu makan
Aktivitas fisik 30 menit sehari
Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari atau minimal 150 menit per minggu. Jika tidak sempat berolahraga, maksimalkan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari seperti naik turun tangga, cuci kendaraan sendiri, dan membersihkan halaman. Aktivitas ini juga menurunkan risiko penyakit jantung.
Kelola stres
Stres bisa menjadi salah satu alasan kelebihan berat badan, terutama bagi penderita diabetes. Sebuah penelitian mengatakan bahwa orang dengan sindrom metabolik (termasuk diabetes) dan gejala depresi memiliki peluang lebih kecil untuk dapat menurunkan berat badan. (H-3)
Kemenkes mengingatkan masyarakat agar siaga terhadap berbagai penyakit yang bisa muncul saat peralihan musim seperti saat ini, salah satunya demam berdarah dengue atau DBD
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Hipertensi, hingga kini, masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian dini di seluruh dunia.
Pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sertifikasi AKL merupakan syarat resmi dari Kemenkes untuk menjamin bahwa alat kesehatan yang beredar memenuhi standar keamanan, kualitas, dan kepraktisan.
Buah naga memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes atau prediabetes.
Cuka sari apel ditemukan memperlambat laju pengosongan lambung pada orang yang hidup dengan diabetes dan gastroparesis.
terdapat beberapa pilihan beras yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan terhadap sumber karbohidrat.
SEBUAH studi yang diterbitkan dalam jurnal Headache pada 2025 menunjukkan bahwa obat diabetes tipe 2 dan obesitas jenis tertentu bisa mengobati migrain hingga 75 persen.
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved