Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Kanker prostat diketahui menyasar kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih (uretra). Dokter spesialis urologi sekaligus staf pengajar Divisi Urologi Departemen Bedah FKUI-RSCM, Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar menuturkan, semakin tua usia semakin besar peluang pria terkena kanker prostat.
Staf medik Departemen Medik Urologi RSCM-FKUI, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid merekomendasikan pemeriksaan prostate-specific agent (PSA) saat pria berusia di atas 50 tahun.
Skrining bisa dilakukan sejak usia 40 tahun bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan umum (MCU) jika sudah ada riwayat keluarga sedarah seperti orang tua, saudara kandung atau anak telah didiagnosis kanker prostat.
Baca juga: Catat, Gunting Limbah Masker Sebelum Dibuang
"Skrining PSA di atas 50 tahun, kalau sudah ada keluarga sedarah terkena kanker prostat, boleh skrining dilakukan dari usia 40 tahun, usia itu sudah disarankan juga melakukan medical check up," kata dia dalam sebuah acara virtual.
Untuk menurunkan risiko terkena kanker prostat, penerapan pola hidup sehat, termasuk menghindari diet tinggi lemak dan rendah serat salah satunya bisa dilakukan.
Namun, meskipun gaya hidup sehat sudah diterapkan, masih ada peluang terkena kanker prostat yang diakibatkan faktor genetik yang belum bisa dijelaskan.
Dokter mendiagnosis terbentuknya kanker prostat dimulai ketika sel-sel di prostat mengalami perubahan dalam DNA mereka. DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Perubahan tersebut memberi tahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal. Sel abnormal itu pun terus hidup, ketika sel lain mati.
Sel abnormal yang terakumulasi membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di sekitarnya. Pada akhirnya, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya.
Lebih lanjut, mereka yang akhirnya terdiagnosis kanker prostat lalu menjalani prosedur pembedahan karena stadium kanker masih awal juga disarankan kembali melakukan pemeriksaan PSA satu bulan kemudian.
"Berdasarkan hasil PSA akan ditentukan langkah berikutnya apakah ada tambahan radiasi misalnya, hormonal. Umumnya radiasi, karena yang tertinggal di daerah prostat. Kalaupun nilai PSA-nya masih ada maka penilaian perlu sinar (radiasi) atau tidak. Kalau hasilnya bagus, dalam beberapa bulan pertama akan dites untuk melihat tiba-tiba (PSA) naik atau tidak. Ada nilai PSA belum sesuai harapan lalu turun pelan-pelan," kata Chaidir. (Ant/H-3)
Berjalan cepat minimal 15 menit setiap hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 20%, mengurangi risiko penyakit serius.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perokok mentol cenderung lebih sulit berhenti karena sensasi dingin yang dihasilkan membuat rokok terasa lebih ringan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Masker membantu melindungi diri dari polusi dan kuman penyebab penyakit.
Kanker payudara merupakan diagnosis yang menakutkan bagi banyak perempuan. Itu menimbulkan rasa takut dan ketidakpastian.
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
PADA umumnya buang air kecil (BAK) dengan rata-rata 4-7 kali dalam sehari, namun apabila lebih dari itu maka disarankan untuk segera pergi ke dokter.
Masalah urologi seperti pembesaran prostat atau kanker prostat sangat umum terjadi, namun sering diabaikan.
SEBAGIAN besar pasien menganggap gangguan prostat adalah hal yang normal terjadi karena faktor usia. Padahal, jika dibiarkan gangguan prostat bisa berdampak pada kesehatan ginjal.
WARNA air kencing atau urine dapat menjadi salah satu indikator atau tanda adanya potensi batu ginjal. Warna air kencing yang normal juga tergantung dari hidrasi
Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kedokteran (FK) membuka tiga prodi baru subspesialis dan spesialis.
PARA dokter ahli urologi dari Rumah Sakit I.G.N.G Ngurah Bali dan RSCM Jakarta telah berhasil melakukan operasi urologi jarak jauh pertama di Asia Tenggara dengan telerobotik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved