Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
TERLALU sibuk untuk pergi ke gym? Jangan khawatir! Hanya dengan berjalan cepat minimal 15 menit setiap hari, kamu tetap bisa menjaga kesehatan.
Secara umum, Dr. Wei Zheng, penulis utama studi ini, menjelaskan seseorang disarankan melakukan 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal. Namun, jika angka itu terasa sulit dicapai, berjalan cepat selama 15 menit setiap hari ternyata bisa memberikan manfaat yang sama.
Penelitian ini diterbitkan di American Journal of Preventive Medicine ini melibatkan hampir 85.000 partisipan dengan mayoritas berasal dari kelompok berpenghasilan rendah dan kulit hitam. Proses perekrutan berlangsung antara 2002 hingga 2009, di mana para peserta diminta mengisi kuesioner lengkap tentang kebiasaan olahraga, durasi aktivitas, kecepatan berjalan, dan kondisi kesehatan mereka. Setelah itu, 16 tahun kemudian, mereka kembali mengisi kuesioner serupa.
Sudah lama diketahui berjalan cepat lebih baik dibanding berjalan lambat. Namun belum banyak penelitian yang menentukan berapa lama waktu ideal untuk melakukannya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan yang berjalan cepat setidaknya 15 menit setiap hari memiliki penurunan risiko kematian dini hampir 20%. Sementara itu, partisipan yang berjalan lambat meskipun lebih dari 3 jam sehari hanya mengalami penurunan sekitar 4%.
Bagian kaki sendiri memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya:
Menurut Dr. Andrew Freeman, olahraga teratur, termasuk berjalan kaki membuat pembuluh darah lebih rileks dan melebar, membantu menurunkan kadar kolestrol, serta mengurangi risiko kanker dan berbagai penyakit serius lainnya.
Penelitian terbaru juga menemukan berjalan setiap hari dapat menurunkan risiko demensia atau penurunan fungsi kognitif. Terutama pada orang yang berpotensi mengalami Alzheimer.
Aktivitas fisik harian seperti berjalan, juga meningkatkan kualitas tidur, mengurangi peradangan, dan memperbaiki struktur otak, hal ini terdapat pada laporan dari Piedmont Medical Center, South Carolina.
Zheng menegaskan semua jenis berjalan, baik lambat maupun cepat memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun, penelitian ini menemukan berjalan cepat minimal 15 menit per hari memberikan keuntungan yang lebih signifikan. Bahkan terbukti menurunkan risiko gagal jantung, aritmia, dan diabetes tipe 2. Menjadikannya kebiasaan sederhana dengan dampak besar bagi kesehatan jangka panjang.
Menurut National Health Service (NHS) Inggris, kamu bisa tahu kalau jalanmu cepat ketika kamu masih berbicara tetapi tidak bisa bernyanyi. Cara lain untuk memastikan kecepatannya adalah meningkatkan langkah sedikit lebih cepat dan memantau ritmenya dengan metronom, seperti yang disarankan dalam sebuah studi pada Juli lalu.
Dr. Andrew reeman juga menyarankan untuk memasukkan olahraga ke dalam rutinitas harian, Misalnya, berjalan cepat sebelum bekerja, bersepeda, berenang, atau bahkan melakukan high-intensy interval training (HIIT). Aktivitasnya bisa dilakukan di pusat kebugaran, taman, atau area luar ruangan yang aman.
Untuk hasil maksimal, perhatikan postur tubuh saat berjalan:
Kalau ingin hasil yang lebih optimal, disarankan untuk melatih pernapasan sadar atau nasal breathing dengan cara tarik napas lewat hidung dan hembuskan lewat mulut, Teknik ini membantu mengatur tekanan darah dan mencegah hipertensi. (CNN/Z-2)
Para ahli di Harvard menganjurkan kita untuk mengikuti tujuh strategi utama untuk mengintensifkan jalan kaki dengan cepat. Jalan kaki cepat lebih baik daripada jalan biasa.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perokok mentol cenderung lebih sulit berhenti karena sensasi dingin yang dihasilkan membuat rokok terasa lebih ringan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Masker membantu melindungi diri dari polusi dan kuman penyebab penyakit.
Kanker payudara merupakan diagnosis yang menakutkan bagi banyak perempuan. Itu menimbulkan rasa takut dan ketidakpastian.
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved