Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Perjuangan Rosman Berdakwah di Bumi Sikerei Berbuah Manis

Mediaindonesia.com
14/2/2021 02:45
Perjuangan Rosman Berdakwah di Bumi Sikerei Berbuah Manis
Perahu menjadi salah satu sarana transportasi di Kepualuan Mentawai, Sumbar.(Antara)

SEUSAI menamatkan pendidikan di di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek, Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 1990 Rosman, pria asal Pasapuat, Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai memilih pulang ke kampung halamannya.

Ia lebih memilih pulang ke Mentawai yang dijuluki bumi Sikerei dalam rangka berdakwah dan mengembangkan syiar Islam sebagai seorang dai.

Pada 1993 ia direkrut oleh Buya Pasaribu untuk menjadi dai binaan MUI Sumatera Barat.  Buya Pasaribu merupakan mantan pendeta yang berasal dari Barus, Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara

Saat menjadi dai binaan MUI Sumbar, Rosman muda berkelana dari pulau ke pulau lainnya yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk berdakwah. Rosman merupakan pribumi Mentawai yang berasal dari Pasapuat. Ibunya seorang mualaf dan ayahnya pensiunan polisi angkatan 45 yang bertugas di Kabupaten Kepulauan Mentawai, berasal dari Pulau Jawa.

Dikira Teroris

 Selama menjadi pendakwah, tak sedikit suka dan duka yang dialami oleh ayah empat orang anak orang ini termasuk pernah dikira sebagai teroris.

“Bahkan saya bersama rombongan jamaah yang hendak berdakwah, juga pernah dihadang oleh masyarakat pedalaman Mentawai, karena kami dikira teroris,” tuturnya.

Suami dari Nur Hayati (47) itu juga menuturkan niatnya berdakwah di pedalaman Mentawai tidak lain hanya untuk mencari bekal di akhirat nanti. “Karena hidup di dunia hanya sementara dan akhirat adalah selama-lamanya,” ujarnya.

Memegang teguh prinsip tersebut pada 2018, Rosman nekat menjual seekor kerbau miliknya seharga Rp9 juta digunakan untuk biaya hidup selama berdakwah di Desa Bulasat.

Selain berdakwah, di Bulasat ia juga berladang di lahan Masjid Darus Salam yang berupa pisang dan ubi yang dijual ke Sikakap.

Rosman memutuskan untuk bermukim di Desa Bulasat dan tinggal di Masjid Darus Salam. Sementara sang istri berserta anaknya, tinggal di Pasapuat, Kecamatan Pagai Utara.

Selama menjadi dai binaan, Rosman pulang ke Pasapuat untuk bertemu keluarganya satu sampai dua kali sebulan, karena jarak Pasapuat dengan Bulasat cukup jauh, sekitar enam jam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor.

 Hadiah Rumah

 Pada akhir Januari 2021 Rosman gembira karena mendapat hadiah sebuah rumah sehingga ia tak lagi harus berpisah dengan anak dan istrinya. Unit Pengumpul Zakat Baznas PT Semen Padang membangun 13 unit rumah bagi para dai binaan di Desa Bulasat termasuk salah satunya untuk Rosman.

Bagi Rosman, rumah tersebut ibarat menyatukan yang terpisah, karena ia kini bisa tinggal bersama keluarga. “Tentunya dengan berkumpul bersama keluarga, maka saya akan semakin fokus dalam mensyiarkan Agama Islam, termasuk dalam memberikan bimbingan kepada mualaf yang ada di Desa Bulasat ini,” kata Rosman.

Menurutnya bantuan rumah dari UPZ Baznas Semen Padang merupakan buah dari doa yang selalu diucapkannya ketika Shalat Tahajud. Selama tinggal di Masjid Darus Salam, Rosman mengaku tak pernah berhenti untuk berdoa kepada Allah SWT agar dirinya diberikan tempat tinggal.

Tidak hanya rumah, Rosman juga memperoleh sepeda motor operasional untuk berdakwah. Sepeda motor baru dari lembaga penghimpun zakat karyawan PT Semen Padang itu, diserahkan bersamaan pada acara peresmian rumah yang ditempati Rosman.

“Apa yang saya dapatkan hari ini, adalah sebagai bukti bahwa Allah SWT mencukupi semua urusan orang yang bertawakal kepada-Nya,” katanya.

Bagi Rosman sepeda motor dari UPZ Baznas Semen Padang besar manfaatnya dalam berdakwah di pedalaman Mentawai, karena merupakan satu-satunya moda transportasi ke pedalaman Mentawai mengakses daerah-daerah lainnya di Pagai Selatan.  “Jangankan mobil, sepeda motor trabas saja sulit melewati medan jalan di pedalaman Mentawai ini, apalagi ketika hujan,” katanya. (Ant/OL-13)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya