Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Imlek Bentuk Kemajemukan Indonesia

Cahya Mulyana
12/2/2021 11:16
Imlek Bentuk Kemajemukan Indonesia
Warga keturunan Tionghoa melakukan ibadah sembahyang menyambut tahun baru Imlek 2572 di Klenteng Petak Sembilan, Jakarta, Jumat (12/2/2021)(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

KETUA Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Zuhairi Misrawi mengatakan hari raya Imlek merupakan bagian dari wujud kebhinekaan dan kemajemukan di Indonesia. Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) ini menilai warga Tionghoa turut berperan terhadap kemerdekaan Indonesia.

"Setelah gelar Harlah Ke-95 NU, PDIP menggelar perayaan Imlek dengan nama Imlekan Bareng Banteng. Ini sekali lagi membuktikan PDIP adalah partai politik yang mampu membumikan Pancasila dan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika," kata pria yang akrab disapa Gus Mis ini dalam keterangannya, Jumat (12/2).

Menurut dia warga Tionghoa turut berperan terhadap kemerdekaan Indonesia. Bahkan, dalam kacamata sejarah masuknya Islam ke Indonesia, peran warga muslim keturunan Tionghoa sangat besar.

"Setidaknya hal itu tercatat sejak abad ke-14, sehingga mampu mengekspresikan wajah Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan nusantara. Beberapa Sunan dalam Wali Sanga dikenal sebagai sosok keturunan Tionghoa, yang membuktikan betapa jasa mereka dikenang dalam sejarah, sehingga memunculkan sebuah tesis bahwa sejarah masuknya Islam ke nusantara dari China," jelas dia.

Gus Mis melihat kemajemukan Indonesia yang sangat kaya terlihat dari umat Islam keturunan Tionghoa yang tetap merayakan Imlek dengan penuh persaudaraan dan silaturahmi. Hal itu sudah menjadi bagian dari kebudayaan. 

"Bung Karno sebagai Bapak Proklamator juga merayakan Imlek. Pada masa Orde Baru perayaan Imlek dilarang, hingga akhirnya Gus Dur menghidupkan kembali perayaan Imlek. Ibu Megawati saat menjadi Presiden RI secara resmi menjadikan hari perayaan Imlek sebagai hari libur nasional," papar Gus Mis.

baca juga: Ini Harapan Presiden Jokowi di Hari Imlek

Maka dari itu, lanjut dia, momen Imlekan Bareng Banteng sebagai bentuk kesadaran historis seluruh komponen bangsa. 

"Bahwa semua warga negara perlu merawat keindonesiaan secara sungguh-sungguh, sehingga Pancasila semakin kokoh di bumi pertiwi ini," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya