Jumat 12 Februari 2021, 11:00 WIB

Asesmen Nasional Mesti Berpihak pada Anak

Syarief Oebaidillah | Humaniora
Asesmen Nasional Mesti Berpihak pada Anak

ANTARA/ARNAS PADDA
Calon siswa melakukan pendaftaran PPDB jalur zonasi secara daring di salah satu rumah warga di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/7/2020)

 

Kebijakan pendidikan dapat dianggap berpihak kepada manakala memperhatikan dan mementingkan kebutuhan belajar dan perkembangan anak. Dalam kaitan ini, Asesmen Nasional (AN) yang akan digelar tahun ini dinilai bentuk evaluasi yang dapat berpihak pada anak.

Kepala Peneliti Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK)  Anindito Aditomo mengutarakan sebuah kebijakan tersebut dapat mendorong guru memperbaiki cara ajar, mendorong guru untuk berfokus pada pengembangan kompetensi yang berguna bagi semua siswa dalam jangka panjang, serta kebijakan yang tidak membebani anak dengan tes-tes yang dibuat untuk kepentingan pemerintah.

Namun, ia mengingatkan terdapat risiko dari AN d iantaranya terkait  keselarasan dengan kriteria seleksi Peserta Didik Baru (PPDB) dan seleksi masuk perguruan tinggi. 

Baca juga: Kemenag Tiadakan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional

“Seleksi didasarkan pada tes yang berorientasi konten, sehingga guru dan siswa juga tetap berorientasi pada konten,” kata Anindito Aditomo pada diskusi virtual bertajuik “Asesmen Nasional (AN) - Menuju Sistem Evaluasi Pendidikan yang Berpihak Kepada Anak”

Dikatakan, kapasitas guru dan sekolah dalam menerapkan evaluasi hasil belajar siswa merupakan risiko kedua untuk penerapan Asesmen Nasional. “Rapor sekolah dipandang tidak bisa diperbandingkan, sehingga daerah mengisi ‘lubang’ ini dengan mengadakan ujian-ujian daerah,” tuturnya.

Koordinator Analisis dan Pemanfaatan Hasil Penilaian, Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr. Rahmawati mengemukakan konsep AN seringkali disalah pahami masyarakat. Bahwa AN hanya tentang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Padahal ada banyak komponen lain yang tujuan sebenarnya baik tetapi belum dipahami menyeluruh oleh masyarakat. Ia mengibaratkan bahwa sistem pendidikan bukan sebuah ajang pacuan kuda.

“Karena sistem pendidikan bukan seperti pacuan kuda sehingga Asesmen Nasional hadir untuk menjadi solusi dari kondisi tersebut,” ujar Rahmawati.

Tentunya setiap kebijakan tidak dapat berjalan sendiri. Dibutuhkan pengawasan juga kerja sama dari berbagai pihak. Pemerhati pendidikan yang juga anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Doni Koesuma berharap seluruh elemen yang terlibat dapat menjaga integritas pada penerapan kebijakan Asesmen Nasional serta tetap berfokus kepada anak. 

“Ketika berbicara tentang AN, maka kita harus berfokus kepada anak. Melihat manfaat apa yang diterima oleh anak. Selain itu, para guru harus mengevaluasi secara jujur. Karena anak-anak ini adalah masa depan Indonesia,” pesan Doni.

Diharapkan kebijakan ini dapat membawa sistem evaluasi pendidikan yang lebih berpihak kepada anak sehingga dapat menciptakan transformasi pendidikan Indonesia menuju ke arah yang lebih baik (H-3)

Baca Juga

ANTARA/ARNAS PADDA

UGM Lepas Varietas Padi Gamagora 7 ke Publik

👤Ardi Teristi 🕔Jumat 31 Maret 2023, 14:57 WIB
Gamagora 7 memiliki ketahanan terhadap hama wereng batang cokelat biotipe 2 dan memiliki ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri...
Ist

Gandeng Seniman Muda, Gerai Wilio Grand Indonesia Hadirkan Konsep Lebih Fun

👤mediaindonesia.com 🕔Jumat 31 Maret 2023, 14:45 WIB
Gerai Wilio Grand Indonesia kembali hadir dengan kemunculan logo baru serta konsep terkini yang lebih fun. Wilio bekerja sama dengan young...
Dok. Ist

Kelompok Gajah Dipasangi GPS Sebagai Upaya Migitasi

👤Atalya Puspa 🕔Jumat 31 Maret 2023, 14:17 WIB
Pemasangan GPS Collar dilakukan dalam upaya mitigasi interaksi negatif antara manusia dan gajah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya