Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

JK: Satu Donor Plasma Konvalesen Bisa Selamatkan Dua Nyawa

Dero Iqbal Mahendra
08/2/2021 12:35
JK: Satu Donor Plasma Konvalesen Bisa Selamatkan Dua Nyawa
Anggota Polrestabes Surabaya mengikuti donor plasma konvalesen di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Surabaya, Jawa Timur.(ANTARA/Moch Asim)

KETUA Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jusuf Kalla mengungkapkan setiap harinya PMI menerima permintaan 200 kantong plasma konvalesen, sementara saat ini PMI hanya bisa memenuhi 40 permintaan per hari.

Untuk itu, Kalla sangat berharap para penyintas mau meluangkan waktu mereka untuk mendonorkan plasma konvalesen pada salah satu dari 34 Unit Donor Darah yang disiapkan PMI.

Menurut Kalla, setiap satu pendonor yang diambil plasma konvalesennya masing-masing sebanyak 400 cc dapat diberikan kepada 2 penderita covid-19 dengan kondisi kritis.

Baca juga: Kementerian BUMN Inisiasi Aksi Donor Nasional Plasma BUMN

Hal itu disampaikan Kalla saat memberikan sambutan pada acara Aksi 1.048 Donor Nasional Terapi Plasma Konvalesen BUMN untuk Indonesia secara serentak di seluruh Indonesia oleh Kementerian BUMN yang dilaksanakan secara seremoni di Kantor Pusat Pertamina Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (8/2).

“Saat ini, PMI, setiap harinya, selalu menerima permintaan 200 kantong plasma konvalesen. Sementara, yang bisa dipenuhi hanya 40 kantong. Untuk itu kita harapkan kesediaan para penyintas covid-19 yang memenuhi syarat untuk mau mendonorkan plasmanya. Kita ada 34 UDD dari 255 UDD yang kita miliki di seluruh Indonesia bisa melakukan donor plasma. Setiap orang penyintas cukup meluangkan waktunya 40 menit mendonorkan darahnya dan itu bisa menyelamatkan 2 nyawa, karena masing-masing kita ambil 400 cc dan itu bisa diberikan kepada 2 orang,” ujar Kalla.

Kalla memberikan jaminan bahwa personel PMI sudah sangat terlatih dalam mengelola plasma konvalesen sehingga keselamatan pemberi dan penerima donor akan selalu menjadi perhatian utama.

Kalla juga mengungkapkan bahwa dari 100 pendonor konvalesen yang dapat lolos screening hanya mencapai 20% saja. Hal itu karena PMI melakukan screening dengan sangat ketat.

“Dari 100 orang yang ingin donor rata rata yang dapat diterima atau masuk kategori itu hanya 10-20%, karena PMI sangat ketat melakukan screening demi keselamatan,” terang Kalla

Selain itu, Kalla juga memberi peringatan akan perlunya upaya yang lebih giat lagi untuk mencegah penularan covid-19.

Menurutnya, dengan jumlah positif yang sudah mencapai 1,2 juta orang dan tren positif per hari sebanyak 12 ribu orang seperti sekarang ini, maka bisa jadi pada akhir April, atau dalam waktu tempo 3 bulan, jumlah rakyat Indonesia yang terpapar covid-19 bisa mencapai 2 juta orang.

Adapun konsekuensi dari jumlah penderita yang mencapai 2 juta tersebut adalah rumah sakit akan kewalahan dalam menangani pasien.

Untuk itu, Kalla berharap ada upaya kedisiplinan dari masyarakat dan pemerintah lebih menggalakkan program vaksinasi dengan target 1 juta orang per hari.

“Jumlah penderita saat ini mencapai 1.2 juta orang dengan tren positif per-hari mencapai 12 ribu orang. Kalau ini berjalan terus, tanpa ada upaya yang keras dari kita maka pada akhir April jumlah positif akan mencapai 2 juta orang. Rumusannya untuk mencapai 1 juta pertama kita hanya dibutuhkan waktu 10 bulan dan 1 juta kedua hanya butuh waktu 3 bulan. Yang akan menjadi persoalan kalau itu terjadi adalah kesulitan Rumah sakit. Untuk itu salah satu caranya untuk mencegah itu semua adalah masyarakat harus lebih disiplin lagi dan vaksinasi harus lebih digalakkan lagi, untuk bisa membuat grafik 12 ribu per hari ini tidak naik lagi kemudian turun adalah dengan cara memvaksinasi 1 juta orang per hari,” tegas Kalla.

Lebih lanjut, Kalla menegaskan gerakan yang perlu dilakukan untuk menangani covid-19 adalah dengan cara mengurangi orang yang tertular melalui penegakan disiplin 3 M dan vaksinasi serta mengurangi jumlah kematian melalui terapi konvalesen yang merupakan terapi yang dianggap paling efektif untuk menyelamatkan pasien dengan kondisi kritis. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya