Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

PGRI :Guru Jangan Hanya Jadi Tempelan di Peta Jalan Pendidikan

Syarief Oebaidillah
02/2/2021 22:08
PGRI :Guru Jangan Hanya Jadi Tempelan di Peta Jalan Pendidikan
Ketua PGRI Unifah Rosyidi(Dok. Pribadi)

PERSATUAN Guru Republik Indonesia (PGRI)meminta pemerintah dan pihak terkait yang merancang Peta Jalan Pendidikan (PJP) tidak menjadikan peran guru juga Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) sekadar tempelan.

“Jadi kami ingin pada PJP ini bahwa guru dan LPTK bukan sekedar tempelan. Tetapi menjadi fokus utama kalau kita ingin mencapai kualitas pendidikan sebagaimana diproyeksi dan di transformasikan hingga 2035,” kata Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi pada sambutan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar PB PGRI secara virtuat tentang PJP di Jakarta, Selasa (2/2)(. .

Unifah yang juga Guru Besar Universitas Pendidikan Jakarta (UNJ) ini menegaskan PGRI dilahirkan bertujuan memajukan pendidikan nasional disamping terus menyampaikan aspirasi dari kalangan guru dan tenaga kependidikan.

“Dengan ini pada acara ini kita semua disini sangat serius turut urun rembuk menyampaikan pikiran dari peta Jalan Pendidikan yang kita kemas dalam menuju transformasi pendidikan nasional yang bermutu untuk Indonesia maju,”tegasnya

Unifah mengapresiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bersama timnya yang telah menyiapkan Peta Jalan Pendidikan. Dikatakan , PGRI telah diundang membahasnya bersama diantaranya dengan Komisi X DPR,dan lain lain.

Ia menyatakan PJP diharapkan menjadi dokumen visi negara tentang pendidikan. “Seharusnya Peta Jalan Pendidikan dan Kebudayaan karena itu sesuai kementeriannya,” ujar Unifah.

Baca juga : 

Dalam kesempatan itu, Unifah juga memberi masukan kepada Kemendikbud di masa pandemi ini tidak membuat pernyataan yang meresahkan kalangan guru. Ia menilai terkadang para guru dijadikan beban oleh kementerian,. 

“Kami mohon di masa sulit ini jangan sampai mengeluarkan statement seperti tunjangan profesi mau dihapuskan hanya diberikan kepada yang berprestasi, kemudian pendidikan sejarah mau dihapus walaupun akhirnya dibantah," tukasnya. .

Dalam kesempatan sama Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengingatkan bahwa peran guru sangat penting guna meningkatkan kualitas pendidikan.

Dikatakan para guru mesti mampu membuat formasi dalam membangun konten pembelajaran, tidak sekedar mengirimkan bahan ajar kepada siswa.Tantangan ini harus dipecahkan guna mem buktikan kualitas mereka. 

“Kualitas guru kita hendaknya dapat sejalan dengan kualitas siswa dan pendidikan Indonesia. Hal Ini menjadi tantangan kita depan sekaligus mempersiapkan generasi anak bangsa hadapi kemajuan revolusi industri 4.0," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya